Karawang, Titik Kumpul – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) belum meluncurkan kendaraan listrik di Indonesia. Sri Agung Handayani, Direktur Komunikasi Korporat dan Pemasaran ADM, mengatakan meski elektrifikasi sudah menjadi hal yang lumrah di seluruh dunia, fokus Daihatsu masih pada sektor otomotif tradisional.
Lihat saja. Di Indonesia, segmen pasarnya sangat luas, mulai dari penumpang hingga bisnis, kata Titik Kumpul Otomotif pada Jumat, 1 November 2024.
Hal ini menunjukkan Daihatsu masih mempertimbangkan alasan yang tepat untuk memasuki pasar kendaraan listrik.
Daihatsu melihat peluang besar di segmen mobil ramah lingkungan berbiaya rendah (LCGC) dan kendaraan multiguna (MPV) yang akan tumbuh signifikan pada tahun 2023.
“Pasar LCGC sebenarnya tumbuh dibandingkan tahun 2023 selama ini, namun presiden baru menunggu melihat tren bisnis karena daya beli bisa mengutamakan kebutuhan gaya hidup,” ujarnya.
Hingga September 2023, LCGC akan berkontribusi 19,9% terhadap pasar otomotif nasional. Tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 20,7%.
Sri Agung mengatakan, pertumbuhan tersebut disebabkan oleh jumlah pembeli mobil pertama kali di Indonesia yang mencapai sekitar 70% dari total pasar. Selain LCGC, segmen MPV juga menunjukkan pertumbuhan yang baik, terutama mid-size MPV.
“MPV memang bagus, tapi pertumbuhan menciptakan MPV ukuran medium, artinya MPV ukuran medium punya kekuatan pasar,” ujarnya.
Segmen MPV kelas bawah mengalami sedikit penurunan, dan beberapa pengguna MPV kelas bawah diperkirakan akan beralih ke MPV-LCGC yang lebih terjangkau.
Sri Agung juga menekankan pentingnya fokus pada kebutuhan pembeli mobil pertama di Indonesia.
Artinya berterima kasih kepada masyarakat yang mau membeli mobil, tidak hanya melihat dari atas, tapi melihat ke bawah dan mencari seseorang yang melindunginya, katanya.