Titik Kumpul – Salah satu kendaraan listrik produksi dalam negeri yang beredar di pasar Indonesia. Satunya lagi adalah Neta V-II yang mengoperasikan pabrik PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
PT Neta Auto Indonesia sebagai produsen belum banyak berinvestasi dalam membangun pabriknya sehingga menggunakan fasilitas produksi yang ada di dalam negeri.
Pabrik tempat produksi mobil Hyundai menawarkan lini produksi dengan kapasitas tahunan 27.000 unit, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
Selain CKD (Knock Down), Neta juga menggandeng PT Gotion Green Energy Solutin sebagai pemasok baterai lithium ferrophosphate atau LFP untuk meningkatkan kapasitas.
Alhasil, kendaraan listrik Neta V-II memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih dari 40 persen sehingga mendapat insentif dari pemerintah berupa pengurangan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen.
Setelah merek yang didirikan oleh Hozon Auto ini memproduksi mobil listrik pertamanya di dalam negeri, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berharap produknya tidak hanya untuk pasar dalam negeri tetapi juga untuk ekspor.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi Beijing, China pada 12 Juni untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi empat jenis kendaraan listrik asal China, termasuk Neta.
“Kami setuju dan mendukung menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur EV yang tepat untuk pasar luar negeri. Selain itu, kami juga akan berkomitmen untuk mencapai TKDN sebesar 60% pada akhir tahun 2026,” kata Vice President Neta Auto, Zhou, dalam sambutannya, Kamis, 20 Juni 2024.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Indonesia juga menetapkan target produksi mobil listrik pada tahun 2030 mencapai 600.000 unit.
Melihat hal tersebut, pemerintah tentunya berharap Neta sebagai salah satu pemasok mobil listrik Indonesia dapat membantu meningkatkan produksi mobil listrik setir kanan dan menjualnya ke 54 negara.
Koordinasi antara dukungan pemerintah dan kerja para pelaku industri mobil listrik diharapkan dapat menjamin majunya pasar mobil Indonesia di pasar ASEAN dan luar negeri.
“Kedepannya kami ingin terus berusaha mengikuti rencana dan langkah yang ada. “Kemajuan kendaraan listrik,” ujarnya.