Titik Kumpul – Toyota dan Lexus yang berada di bawah Grup Astra tak mau ketinggalan untuk meramaikan pasar mobil listrik dalam negeri. Ada banyak produk yang mereka tawarkan yaitu Toyota BZ4X, Lexus UX 300e, dan Lexus RZ 450e.
Karena ketiga jenis kendaraan listrik ini sepenuhnya diekspor ke Jepang yakni CBU (Completely Built), maka tak heran jika harganya melambung tinggi. Saat ini BZ4X dijual Rp 1,9 miliar, UX 300e Rp 1,5 miliar, dan RZ 450e Rp 2,2 miliar.
Meski Toyota dan Lexus memiliki lebih banyak jaringan penjualan dan bengkel dibandingkan Hyundai atau Wuling, namun kendaraan listrik mereka masih kalah populer dibandingkan kedua model baru tersebut.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan BZ4X dari pabrik ke dealer sepanjang tahun 2023 hanya sebanyak 479 unit, dibandingkan UX 300e sebanyak 30 unit dan RZ 450e sebanyak -206 unit. .
Meski pengiriman unit UX 300e ke diler dihentikan sejak Juni hingga Desember tahun lalu, namun tidak ada aktivitas penjualan. Faktanya, tidak ada lagi SUV listrik yang didaftarkan pada tahun ini.
Lexus, merek premium Toyota, berencana hanya memperkenalkan RZ 450e pada tahun 2024. Dari Januari hingga April, hanya satu kendaraan listrik yang didistribusikan ke diler, yaitu di awal tahun.
Sedangkan kinerja BZ4X dalam empat bulan tahun ini hanya 2 unit. Sejak diumumkan akan dibatalkan mulai Januari lalu, wajar jika pengenalan SUV listrik dihentikan.
PT Toyota Astra Motor (TAM) telah menarik kembali 595 unit BZ4X kepada pelanggan yang diproduksi mulai Maret 2022 hingga Juni 2023. SUV tersebut diketahui mengalami masalah pada ECU (electronic control unit).
Namun terlepas dari permasalahan tersebut, penerimaan pasar terhadap kendaraan listrik Toyota atau Lexus tidak sebaik jajaran Wuling, seperti Hyundai IONIQ 5 atau IONIQ 6, Air EV, dan Bingguo EV yang keduanya diekspor.
Setelah dipastikan kendaraan listrik kurang mendapat perhatian dan kalah saing dibandingkan merek China atau Korea, Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmy Suwardy menegaskan penjualan produk EV-nya tetap baik.
“Masih laris dan bagus untuk diler (dari dealer ke pembeli). Kita pantau terus,” kata Anton kepada Titik Kumpul Otomotif, Kamis, 16 Mei 2024.
Anton mengatakan, penjualan eceran selalu baik, namun jumlah grosir disesuaikan dengan kebutuhan pasar atau permintaan penjual.