Semarang, Titik Kumpul – Media dihebohkan dengan video Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa yang diabaikan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo dan Pj Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nana Sujana Gave.
Tak digubris oleh Gubernur Jawa Tengah (Kagbu) Andika Perkasa, muncul postingan di media sosial yang diunggah akun Instagram @nci4rim yang memperlihatkan Andika Perkasa tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Saat turun dari panggung, mantan Panglima TNI itu yang terlebih dahulu mengulurkan tangan, namun Kapolda Jawa Tengah Libt Hari Wibowo yang mengenakan seragam polisi memegang tangan Andika Perkasa.
Nana Sujana, Gubernur Jawa Tengah yang mengenakan batik, berada di belakang Kapolda Jateng Nana Sujana yang juga tampak menyapa Andika Perkasa.
Momen itu terjadi saat perwakilan Gubernur Jawa Tengah dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa menghadiri pertemuan mendorong perdamaian di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah pada Selasa, 24 September 2024.
Acara tersebut juga dihadiri oleh dua orang perwakilan, Ahmad Lutfi dan Taj Yassin Mehmun.
Video tersebut kemudian mendapat reaksi dari netizen yang menilai tindakan Kapolda Jateng dan Pj Gubernur tidak sopan dan tidak menghormati demokrasi.
“Oh dimana akhlak bangsa yang bermartabat,” kata akun @florentinahastyawati.
Komentar dari akun @syamsubatik234 menambahkan: “Jika kamu tidak punya akhlak…ingatlah bahwa kamulah yang bertanggung jawab atas kedudukanmu di kehidupan selanjutnya.”
Menurut laporan, dua perwira tinggi terpilih dalam Pilkada Jawa Tengah: Jenderal TNI Andika Perkasa (purnawirawan), mantan Panglima TNI, dan Komisaris Polisi Ahmad Lutfi, mantan Kapolda Jawa Tengah.
Di sana PDI Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Jenderal TNI (purn) Andika Perkasa dan mantan Wali Kota Semarang Hendral Prihadi alias Hendi untuk bersaing di Pilkada Jawa Tengah (Jateng).
Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia telah menyampaikan surat dukungan kepada Kompol Ahmad Lutfi-Taj Yassin Maimoen, bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jawa Tengah 2024.
Kompol Ahmad Lutfi juga didukung oleh tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Industri (KIM): Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai PAN.