Sukabumi – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa pagi ini melakukan perawatan jagung dan singkong. Mengumpulkan kawasan ketahanan pangan (Hanpangan) Kostrad yang berlokasi di Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat.
Saat itu, Jenderal Maruli bersama Menteri Pertanian Amerika Amran Sulaiman, dan Pangkostrad berkesempatan meninjau berbagai kegiatan dan perlengkapan Hanpangan Kostrad di Neglasari. Mereka memanen tebu dan jagung, sekitar 121,98 hektar untuk jagung dan 308,34 hektar untuk sotong. Kasad dan kawan-kawan juga meninjau proses perontokan dan pengeringan gandum produksi PT Palmyra di pabrik Neglasari.
Tak hanya itu, orang nomor satu TNI itu juga mengundang Kementerian Pertanian RI untuk mengunjungi peternakan sapi PT Asia Beef dan Sekolah Pertanian Indonesia, serta meninjau proyek pipa di Puncak Manik. Setelah itu, mereka menuju Subden Cibenda, dimana Kasad memberikan bantuan kemanusiaan berupa 500 sembako dan santunan kepada 275 anak yatim piatu. Penyisiran dilakukan di lahan hutan rakyat seluas 212,5 hektar.
Hanpangan Kostrad di Neglasari dikelola oleh 418 pegawai TNI Angkatan Darat, Buruh, Perwira, dan Persatuan Petani (Poktan). Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dengan kunjungan ini, Kepala Staf TNI Maruli Simanjuntak berharap dapat memperkuat sinergi TNI dengan berbagai pihak dalam upaya peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya mengundang Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman ke kawasan ketahanan pangan di Desa Neglasari untuk melaksanakan panen jagung dan teh. Program Ketahanan Pangan Kostrad yang dilaksanakan di Desa Neglasari merupakan proyek pengelolaan wilayah Indonesia lainnya,” kata Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam keterangan resminya yang diperoleh Titik Kumpul Militer, Selasa 4 Juni 2024.
Menurut Kasad, pelaksanaan program ketahanan pangan membutuhkan banyak tenaga dan waktu. Sekitar 980 hektar lahan yang disediakan PTPN merupakan hutan dan berpagar.
Namun, lanjut Maruli, berkat kerja sama TNI AD khususnya Kostrad dan masyarakat sekitar, kawasan yang diimpikan itu perlahan mulai terbuka dan tertata. Ia juga mengatakan, pihaknya memilih tanaman jagung dan ubi jalar untuk penanaman perdana ini karena cocok ditanam di kawasan tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertanian AS Amran Sulaiman mengaku terkejut dengan letak wilayah yang terpencil dengan perbatasan dan medan yang sulit. Menteri Pertanian Amran menilai program ketahanan pangan yang digagas TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak sangat sukses dan bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat sekitar.
“Padahal banyak sekali pekerjaan pertanian yang bisa menjaga ketersediaan pangan sesuai program pemerintah tentang ketahanan pangan.
Dengan kondisi medan yang sulit dan terletak di daerah terpencil, lanjut Amran, TNI berhasil meningkatkan hasil pertanian dengan memanfaatkan lahan kosong sebagai pepohonan.
“Negara lain harusnya bisa mencontoh dan harus bisa, apalagi jika negara tersebut berada di tempat yang mudah dan didukung akses,” ujarnya.
Ditegaskannya, Kementerian Pertanian RI sangat mendukung program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Kepala Staf Jenderal Maruli Simanjuntak dan seluruh jajaran TNI Angkatan Darat. Amran juga menegaskan, pihaknya siap memberikan bantuan peralatan pertanian, benih, dan lainnya agar program ketahanan pangan yang diusung Kasad bersama TNI dapat sukses dilaksanakan.