Momen Pilu Seorang Ayah Tak Kuasa Menahan Tangis Melihat Anaknya Jadi Korban KDRT di Sulut

Titik Kumpul – Seorang remaja berinisial MHL (19) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara (Sulut) ditangkap polisi karena diduga menganiaya istri di bawah umur, SB (14) hingga berubah warna menjadi biru kehitaman. 

Penganiayaan ini terjadi di rumah mereka di Desa Kuhanga, Kecamatan Bintauna, Bolmut, pada Minggu, 7 Juli 2024.

Kejadian ini dengan cepat dibagikan di media sosial karena memperlihatkan momen memilukan seorang ayah menyaksikan anaknya diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya.

Video tersebut menangkap situasi di dalam rumah, korban terlihat duduk di kursi dengan wajah penuh lebam. Ayahnya kemudian masuk dan langsung memeluk anaknya yang menangis.

Adegan di dalam ruangan pun menjadi haru, menampilkan kesedihan sang ayah yang tak kuasa menahan kesedihan dan menitikkan air mata saat melihat anak yang sangat disayanginya dalam keadaan yang begitu mengenaskan.

Bahkan, sang ayah terlihat berkali-kali menepuk-nepuk kepala anaknya dan mencium keningnya sebagai salah satu cara menunjukkan rasa cintanya. Pria itu tampak menggelengkan kepalanya, menandakan kondisi anak tersebut sedang kurang baik.

Kapolsek Bolmut AKBP Juleigtin Siahaan melalui Kanit Reskrim Iptu Doly Irawan membenarkan peristiwa itu terjadi di wilayahnya. Menurut Iptu Doly, pelaku kasus MHL kini telah ditahan polisi untuk diselidiki lebih lanjut atas kekerasan dalam rumah tangga yang ditimbulkannya.

Inspektur Dolly mengatakan: “Saat ini tersangka suami korban telah ditahan oleh Polisi Bolmut untuk dimintai keterangan mengenai perbuatannya.”

Iptu Dolly menjelaskan, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan pelaku karena rasa cemburu. Menurut dia, sebelum kejadian, tersangka menanyakan siapa orang pertama yang menghubungi korban.

Inspektur Dolly mengatakan: “Tindakan penganiayaan ini dilakukan oleh orang yang cemburu sehingga mengakibatkan korban dipukuli.”

Selain itu, Iptu Dolly meminta seluruh masyarakat, khususnya keluarga korban, untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus ini kepada polisi.

“Masyarakat diminta percaya kepada polisi dalam menangani kasus ini sampai tuntas,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *