Mualaf Marcell Siahaan Akui Tak Mudah Saat Jalani Salat 5 Waktu

Jakarta – Aktor Indonesia, Marcell Siahaan, menjadi seorang Muslim pada tahun 2012. Sejak itu, ia memulai perjalanannya sebagai seorang Muslim, mempelajari ajaran Islam dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perjalanan spiritual Marcell Siahaan sangat panjang, karena ia telah menganut agama Kristen dan Budha.

Salah satu kewajiban umat Islam adalah shalat lima waktu. Bagi Marcel, doa bukan hanya tentang gerak dan pembelajaran, tapi juga tentang mendapatkan kerendahan hati.

“Enggak ada malunya, aku akui aku malu banget kan? Ternyata Marcell Siahaan sedang mewabah. Saat aku menjalani proses menjadi seorang muslim, ternyata aku akan melakukannya. Syariah, seperti salat yang khusyuk,” kata Marcell, dikutip di TikTok @vjdaniel, Rabu 17 April 2024.

Diakuinya, mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah, apalagi di masa-masa awal keislamannya.

“Karena salat lima waktu itu tidak mudah lho. Tadi kamu bilang, khusyuk itu tidak mudah,” kata Marcell.

Marcell menuturkan, pikiran lain menggoda dirinya saat ia salat, apalagi saat ia salat tengah hari dan saat salat Asar, tiba-tiba banyak orang lewat dan suaranya terdengar nyaring.

Berkali-kali mencari kenyamanan dalam doa, Marcell teringat hal lain yang membuat pikirannya tidak fokus.

“Teruslah menyemangati diri sendiri bahwa saya tidak bisa berhenti, teruslah berbuat, teruslah berbuat, perbaikilah shalatmu, perbaikilah caramu berbicara, termasuk dalam berkomunikasi,” ujarnya.

Hal ini membuatnya berpikir bahwa dirinya belum fokus dalam menunaikan ibadahnya.

Namun pria sejak 21 September 1997 ini tak putus asa. Ia terus berusaha keras untuk lebih fokus berdoa. Ia mempelajari berbagai tips dan trik untuk membantu mencapai konsentrasi saat berdoa.

Sebelumnya, Marcell mengungkap alasan dirinya memutuskan masuk Islam. “Saya bebas, saya senang, saya yakin semuanya ada benarnya,” kata Marcell Siahaan.

Dengan menjadi pembaharu, bapak tiga anak ini merasa bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. “Saya merasa bisa melakukan banyak hal. Saya menjadikan diri saya sesuatu yang berguna untuk banyak orang,” lanjutnya.

Marcel semakin dekat dengan Tuhan. Ini menggambarkan Allah sebagai Tuhan yang sangat mudah dilihat. “Dia (Tuhan) adalah sesuatu yang kuat dan indah dalam pikiranku,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *