Muncul Aliran Sesat Boleh Saling Tukar Pasangan, Apa Itu Praktik Swinger?

Jakarta – Media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial, dimana sekelompok orang yang tergabung dalam aliran sesat diketahui memberikan cerita seram yaitu mempromosikan izin penukaran mata uang. bermitra antar individu dalam kelompok dan menegaskan bahwa perbuatan tersebut akan membawa seseorang ke surga.

Hal ini menjadi sorotan setelah video yang dibagikan akun @matahari_tmr di X (sebelumnya Twitter), mendapat banyak komentar marah dari netizen.

“Merekam video organisasi baru yang memperbolehkan bertukar pasangan meski belum menikah, asalkan saling mencintai,” katanya, memberitakan pada Selasa, 27 Maret 2024.

Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita mengenakan gaun tertutup dikelilingi beberapa pria dalam sebuah ruangan. Pemimpin aliran sesat itu terlihat meraba-raba tubuh korban.

Kemudian pimpinan aliran tersebut mengatakan bahwa diperbolehkannya jamaah untuk bertukar pasangan. Syaratnya, manusia harus saling mencintai.

“Kami umat Kristiani, di sini urusan tukar jodoh itu gratis, yang penting kalian saling mencintai,” kata pria yang diduga ketua sekte tersebut.

Videografer kemudian menanyakan bagaimana hal tersebut diperbolehkan meski mereka belum menikah.

“Di sini caranya, bisa bertukar (teman), kalau suka dua-duanya, silakan saja. Misalnya ini dan ini, kalau mau, silakan,” jawab pemimpin sekte itu sambil menunjuk dua anggota jamaahnya. . .

Meski masih jarang dilakukan di Indonesia, praktik ini dikenal dengan sebutan lambaian tangan.

Ayunan atau swing (kata kerja) adalah praktek bertukar pasangan untuk berhubungan seks saja.

Ini adalah aktivitas seksual di mana orang lajang dan pasangan dalam hubungan berkomitmen berhubungan seks dengan orang lain untuk tujuan kesenangan.

Swinger adalah jenis lain dari hubungan non-nikah dan terbuka menurut artikel tahun 2014 di Electronic Journal of Human Sexuality.

“Pertukaran pasangan” sebenarnya sudah terjadi dalam sejarah, sejak tahun 1940-an dalam “kelompok besar”, demikian sebutan mereka saat itu. Pada tahun 50-an, ini disebut “tukar istri”.

Namun berbeda dengan selingkuh, status swingers biasanya diketahui masing-masing pasangan sehingga dilakukan secara terbuka. Peran swingers (profesional) banyak digunakan untuk seks, dan tidak ada hubungan romantis yang terlibat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *