Titik Kumpul – Sepeninggal Wakil Kepala Biro Politik Palestina Hamas, Saleh Al-Arouri, semangat tentara Israel tiba-tiba bangkit. Bahkan, Organisasi Intelijen dan Operasi Khusus (Mossad) pun punya ambisi besar pasca peristiwa tersebut.
Seperti diketahui, Al-Arouri tewas dalam serangan drone militer Israel di Beirut, Lebanon pada Rabu, 3 Januari 2024.
Selain Al-Arouri, dua pimpinan sayap militer Brigade Izz ad-Din al-Qassam, yakni Samir Findi dan Azzam Al-Aqraa juga tewas akibat serangan drone pasukan Zionis.
Direktur Mossad David Barnea menyatakan janjinya untuk mengakhiri hidup para pemimpin Hamas lainnya setelah kematian Al-Arouri. Terutama Ismail Haniyeh yang sudah lama menjadi incaran Mossad.
“(Mossad) berkomitmen menyelesaikan masalah para pembunuh yang menginvasi wilayah Gaza,” kata Barnea.
“(Para pemimpin Hamas akan diburu) secara langsung maupun tidak langsung. Termasuk para perencana dan misionaris,” ujarnya seperti dilansir kantor berita TASS Titik Kumpul Militer Rusia.
Barnea membandingkannya dengan tindakan Mossad setelah pembunuhan di Olimpiade Munich 1972.
Saat itu, beberapa agen Mossad berhasil menemukan dan melenyapkan anggota milisi Black September Palestina yang terlibat dalam pembunuhan atlet Israel.
“Ini akan memakan waktu, sama seperti setelah pembantaian di Munich. Tapi kami akan menangani mereka di mana pun mereka berada,” kata Barnea.
Pernyataan Barnea menunjukkan bahwa memang tentara Israellah yang membunuh Al-Arouri. Pasalnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum mengakui pasukannya yang melakukan penyerangan di Beirut.