Nafsu Congkak Berangus Houthi, Inggris Takkan Cabut dari Perang Yaman

VIVA – Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron membenarkan sikap negaranya terhadap serangan besar-besaran di Yaman. Cameron membenarkan bahwa pasukan Inggris akan terus mendukung militer Amerika Serikat sampai milisi Houthi benar-benar ditumpas.

Seperti diketahui, Angkatan Darat Inggris bersama dengan angkatan bersenjata Amerika Serikat (U.S.

Rudal Tomahawk milik Angkatan Darat AS dan rudal berpemandu laser Paveway IV milik Angkatan Darat Inggris menghancurkan sejumlah infrastruktur yang diklaim oleh milisi pimpinan Abdul Malik al-Houthi.

Cameron mengatakan tindakan Houthi yang memblokir Laut Merah tidak bisa ditoleransi. Oleh karena itu, Inggris siap mengerahkan satuan militer untuk menjaga jalur laut di perairan tersebut.

Mantan perdana menteri Inggris itu juga menyebut operasi militer di Laut Merah dan Yaman tidak dilakukan secara kebetulan.

Sebab, menurutnya, Amerika dan Inggris telah berulang kali memperingatkan milisi Houthi Yaman akan konsekuensi serius jika terus menyerang kapal yang melewati Laut Merah.

“Kami telah mengirimkan pesan yang jelas. Apa yang dilakukan Houthi adalah salah dan kami bertekad untuk menghentikannya. Kami akan bekerja sama dengan sekutu kami,” kata Cameron.

“Kami akan selalu membela kebebasan navigasi. Dan yang terpenting, kami akan siap mendukung perkataan kami dengan perbuatan,” ujarnya, menurut laporan VIVA Military dari Sunday Telegraph.

Cameron dengan berani menyebut solidaritas milisi Houthi terhadap agresi militer Israel di Gaza Palestina sebagai omong kosong belaka. 

Menurut Cameron, apa yang dilakukan Houthi di ujung Laut Merah hanyalah fakta peran Iran yang terus menunjukkan hegemoni anti-Barat.

“Klaim Houthi bahwa ini semua tentang Israel dan Gaza adalah omong kosong. Mereka telah menyerang kapal-kapal dari negara-negara di seluruh dunia, yang menuju tujuan di seluruh dunia,”

“Tindakan bersama kami akan menurunkan kemampuan Houthi yang dibangun dengan dukungan Iran. Kami menargetkan lokasi yang kami tahu melancarkan serangan,” katanya.

Terkait korban sipil akibat serangan militer Inggris dan AS di Yaman, Cameron mengklaim kedua negara sudah memperhitungkan segala konsekuensinya.

“Kami akan menilai secara menyeluruh dampak dari apa yang terjadi,” kata Cameron seperti dikutip kantor berita TASS VIVA Militer Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *