Nama Muncul di SK Panglima, Jenderal Pasukan Rahasia Kostrad Intel Kakap TNI Akhiri Karier Militer

Titik Kumpul – Panglima TNI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor Kep/1332/X/2024 tanggal 31 Oktober 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Tentara Nasional Indonesia.

Perintah itu memiliki 76 perwira senior TNI dari ketiga matra, mulai dari TNI Angkatan Darat sebanyak 46 pat, TNI Angkatan Laut sebanyak 18 pat, dan TNI dengan TNI Angkatan Udara sebanyak 12 pat.

Nah, Titik Kumpul Military edisi kali ini menyoroti sosok bintang satu yang namanya tercantum dalam daftar keputusan Panglima TNI.

Mayor Jenderal TNI Ilyas Alamsyah disebutkan dalam keputusan tersebut. TNI menyebut pria bintang dua itu masuk dalam daftar karena akan mengakhiri karir militernya. Ia pensiun dari dinas militer aktif di nusantara.

Perlu diketahui, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah telah mengabdi kepada bangsa dan negara melalui TNI selama 36 tahun. Ia merupakan teman sekelas Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, keduanya lulusan Akademi Militer (Akmil) 1988 B.

Mayjen TNI Ilyas Alamsyah lahir di Divisi Infanteri, Korps Baret Hijau, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Ia memulai karirnya dengan menjabat sebagai pemimpin pasukan di satuan elit Kostrad, Batalyon Infanteri Para Raider (Linud) 305/Tengkorak.

Sebelum Jenderal TNI bermarga Harahap ini diumumkan pensiun, ia pernah ditempatkan di Mabes Angkatan Darat sebagai staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat.

Karir jenderal yang memimpin satuan rahasia Kostrad Tempur Intai (Taipur) dalam dunia kemiliteran ini cukup cemerlang di Kostrad sendiri, sebagai Kepala Staf Kostrad ia dianggap sebagai orang nomor dua.

Padahal ia lahir dan besar di Kostrad. Namun, Mayjen TNI Ilyas punya kecerdasan lebih. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya fungsi penting intelijen yang dipercayakan kepadanya.

Ia sebelumnya menjabat Asisten Intelijen Kepala Staf Kodam I Bukit Barisan. Ia juga merupakan asisten intelijen Kaskostrad saat itu. Dan pada puncaknya pada tahun 2017, ia diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS Panglima TNI), menggantikan Mayjen TNI Khartom yang saat itu dipromosikan menjadi Komandan Pusat Daerah Angkatan Darat (Danpusterad).

Selain itu, pada tahun 2015, saat menjabat sebagai Komandan Korem 132/Tadulak, Ilyas juga berperan penting dalam Operasi Tinombala. Operasi gabungan TNI-Polri untuk menangkap dan menghancurkan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santos di Poso, Sulawesi Tengah.

Sebagai seorang jenderal yang khusus bergerak di bidang intelijen dan operasi tempur, akhirnya pada tahun 2023 Mayjen TNI Ilyas mendapat amanah dari Panglima Kodam XVIII/Kasuari menggantikan Mayjen TNI Gabriel Lema.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *