JAKARTA, Titik Kumpul — Dalam upaya mendorong percepatan era elektrifikasi di Indonesia. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan berbagai fasilitas. Salah satunya dengan memberikan insentif.
Dengan insentif Masyarakat diharapkan lebih tertarik menggunakan kendaraan listrik. Hal ini akan membantu mengurangi emisi karbon dan upaya mitigasi perubahan iklim.
Ketika kepemimpinan pemerintahan bertransisi ke era Prabowo Subianto dan Gibran Rakbumin Raka, kelanjutan insentif untuk kendaraan listrik mulai dipertanyakan.
Melihat hal tersebut, Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden dan Ketua Umum Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengungkapkan, insentif kendaraan listrik akan terus berlanjut di era pemerintahan baru.
“Tetap saja, itu masih berfungsi. (Di pemerintahan Prabowo-Gibran) terus berlanjut dan saya kira (aturannya) tidak akan berubah ya,” katanya seperti dikutip Titik Kumpul di Jakarta, baru-baru ini.
Permintaan mobil listrik akan meningkat tahun depan, katanya, sehingga insentif harus terus diberikan.
“Mudah-mudahan ini terus berlanjut. Karena saya kira tahun depan akan ada peningkatan permintaan,” ujarnya.
Insentif kendaraan listrik ini tidak hanya berlaku untuk mobil. tapi juga sepeda motor. Diketahui, pemerintah menambah kuota subsidi sebanyak 10.700 unit per tahun sehingga total kuota subsidi sepeda motor listrik menjadi 60.700 unit.
Tambahan kuota didapat seiring meningkatnya minat terhadap sepeda motor listrik
“Kami ingin dorong lagi agar pemerintah bisa mengalokasikan lebih banyak. yang kita harapkan bisa bertambah menjadi 100.000,” pungkas Moeldoko.