Nekat Hadang Pasukan Operasi Khusus TNI, OPM Dipaksa Seret Tubuh Temannya Berdarah-darah ke Hutan

VIVA – Pasukan Separatis Teroris (STU) OPM TNI Papua terpaksa harus membayar darah atas kebrutalannya saat berani menghadang prajurit TNI Komando Operasi (Koops) Habema.

KST OPM harus menyeret jenazah rekannya yang berdarah ke dalam hutan karena terluka dalam baku tembak dengan anggota Koops Habema.

Berdasarkan rilis resmi yang diterima VIVA Militer dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat pada Rabu, 5 Juni 2024, ceritanya sebagai berikut: Saat itu, Pasukan Operasi Khusus TNI Koops Habema sedang bergerak menuju Desa Bazemba, Kecamatan Sugapa, Intan Jaya. . Daerah. Provinsi Papua Tengah.

Pasukan tempur TNI Habema Koops bergerak ke Sugapa setelah mendapat informasi adanya OPM yang menyebarkan teror di wilayah tersebut. Mereka mendatangi warga dan meminta makanan secara paksa. Warga yang tidak mau menyerah langsung disiksa secara brutal.

Berdasarkan informasi tersebut, Koop Habema TNI segera diberangkatkan ke Sugapa untuk melakukan penyelamatan warga agar tidak ada korban jiwa.

Hanya saja dalam perjalanan ke Sugapa, ternyata OPM sudah melancarkan strategi busuknya. Pasukan tempur TNI pun terhadang di tengah jalan.

Sekelompok prajurit TNI ditembaki. Pasukan Koops Habeman tak mau tinggal diam, malah prajurit TNI bergerak berani memburu OPM hingga bentrokan bersenjata tak terhindarkan. OPM mundur dan terpaksa mundur menuju desa Wandoga.

Berdasarkan pantauan Koops Habeman, tiga anggota OPM bersenjata dan rekannya kembali. Suatu ketika Koops Habema menembaki OPM bersenjata dan pelurunya mengenai sasaran.

OPM tertembak, darah langsung membasahi tubuhnya. Melihat rekannya terluka, OPM semakin tertekan dan mereka langsung menyeret rekannya yang terluka parah dan lari ke dalam hutan.

Menurut Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI Richard T.H. OPM yang melanggar keamanan di Tampubolon, desa Bazemba, berada di bawah pimpinan OPM Apen Kobogau. Bahkan, kelompok tersebut berupaya keras menebar teror di wilayah Intan Jaya.

“Apa yang dilakukan pasukan Koops Habema ini merupakan upaya TNI untuk menjamin keamanan di Intan Jaya, menjamin kehidupan masyarakat normal dan pembangunan Papua tetap berjalan dengan baik,” kata Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berdarah itu.

Baca: Sersan Nunuy Endog Hayam Dandim Ingin Jual Purwakarta, Begini Reaksi Raja Aibon Kogilan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *