Titik Kumpul – Hanya satu tahun sebelum penyerangan Jalur Gaza di Palestina, pemerintahan Zionis Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu memperluas perang hingga ke Lebanon. Tujuannya sama: melenyapkan milisi yang mewakili Iran dengan membunuh warga sipil.
Seperti diketahui, tentara Israel telah mengguncang Gaza sejak 7 Oktober 2023. Selama 370 hari perang, tentara Zionis membunuh lebih dari 42.000 orang di Gaza.
Selain itu, menurut laporan yang diterbitkan Titik Kumpul Military (MEMO) Middle East Monitor, sekitar 100.000 orang lainnya juga terluka. Sejauh ini, sekitar 11.000 orang dilaporkan hilang.
Kekerasan yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengakibatkan hancurnya lahan dan infrastruktur di Gaza. Termasuk kelaparan dan kekurangan air minum bagi para pengungsi.
Ambisi pembunuhan Israel tidak serta merta terpenuhi. Tepat pada 1 Oktober 2024, Lebanon akan menjadi sasaran agresi berikutnya.
Jika di Gaza tujuannya adalah melenyapkan Hamas, maka di Lebanon tujuannya adalah menghancurkan Hizbullah.
Dalam laporan lain yang ditulis Titik Kumpul Military dari The Jerusalem Post, kurang dari sebulan lalu serangan dimulai di Lebanon, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 2.300 orang dan melukai 11.109 lainnya.
Hal ini menunjukkan kebrutalan pemerintahan Netanyahu. Presiden Venezuela Nicolás Maduro menyebut perdana menteri Israel sebagai monster.
“(Netanyahu adalah) monster yang diciptakan oleh kekaisaran Amerika Serikat dan Uni Eropa,” kata Maduro, dikutip Titik Kumpul Military di Al Mayadeen.
Tak hanya itu, Maduro juga menyebut Netanyahu lebih buruk dibandingkan diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler. Sebab menurutnya, Hitler tidak akan berani melakukan kejahatan yang dilakukan Netanyahu saat ini.