Titik Kumpul – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menarik pasukannya dari Lebanon. Posisi rezim Zionis semakin provokatif setelah berulang kali terjadi serangan terhadap markas Pasukan Interim PBB, UNIFIL.
Titik Kumpul Tentara mengatakan dalam laporan sebelumnya bahwa Netanyahu melontarkan argumen tersebut setelah unit militer Israel sengaja menyerang markas pasukan UNIFIL di wilayah selatan Lebanon sebanyak tiga kali.
Sekitar empat anggota UNIFIL, dua di antaranya adalah prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), terluka dalam serangan tersebut.
Pemimpin rezim Zionis Israel mengatakan pasukannya melakukan intervensi setelah mengetahui bahwa milisi Hizbullah menggunakan pasukan UNIFIL sebagai tameng manusia.
Netanyahu telah dituduh oleh Hizbullah menembakkan ratusan rudal dan roket ke wilayah Israel saat berada di belakang pasukan UNIFIL.
“Serangan-serangan ini merenggut nyawa banyak warga Israel,” kata Netanyahu seperti dikutip Titik Kumpul Military Ynetnews.
Termasuk hari Minggu (dalam serangan pesawat tak berawak mematikan di pangkalan yang menewaskan empat orang) dan Israel berhak mempertahankan diri dan akan terus melakukannya, katanya.
Maka Netanyahu mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menarik pasukan UNIFIL dari Lebanon. Netanyahu mengatakan meninggalkan wilayah konflik merupakan langkah untuk menjamin keselamatan pasukan PBB.
“Tuan Sekretaris Jenderal, jauhkan pasukan UNIFIL dari bahaya. Ini harus dilakukan sekarang, segera. Kami menyesali segala kerugian yang terjadi pada pasukan penjaga perdamaian,” kata Netanyahu.
“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah jatuhnya korban. Namun cara sederhana untuk menghindari insiden seperti itu adalah dengan menjauhkan tentara,” katanya.