JAKARTA – Komedian Indonesia Kiki Saputri mencuri perhatian usai mengunggah video di akun Instagram miliknya. Dalam video tersebut, Kiki mengkritik banyak kebijakan pemerintah, termasuk terkait penempatan keluarga pada pekerjaan pemerintahan.
“Minyak naik, pajak naik, bayi naik,” kata Kiki kepada pengikut Instagram-nya.
Postingan tersebut menuai beragam tanggapan dari netizen yang menilai kritik Kiki Saputri terhadap lelucon tersebut tidak masuk akal karena terungkap dirinya mendukung Prabowo-Gibra pada pemilu beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran, menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Hal ini dianggap sebagai langkah bias oleh Jokowi yang berupaya mengangkat putranya dalam pencalonan.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Oktober 2023 meringankan persyaratan usia minimum calon presiden dan wakil presiden, sehingga memungkinkan Gibran yang berusia 35 tahun untuk mencalonkan diri. Keputusan itu dinilai hanya menguntungkan Gibra karena ada pamannya Anwar Usman yang saat itu menjabat sebagai hakim Mahkamah Konstitusi.
Kritik satir Kiki Saputri yang tadinya mengundang gelak tawa, kini dianggap munafik atau palsu. Netizen menilai komedian serius Kiky Saputri tidak pantas karena mendukung status quo yang dianggap berwibawa.
“Anaknya datang? Di situ dia (Kiki) dukung anaknya (Gibran) naik. Kenapa sekarang dia yang mengkritik?” tanya seorang netizen di halaman komentar Instagram Kiki.
Lelucon Kiki Saputri ini memberikan kesan bahwa kritikan bukan sekedar mencari keuntungan dan berasal dari kepedulian mencari perubahan. Kritik tersebut menunjukkan netizen tak tertarik dengan humor untuk mengkritik Kiki Saputri yang sudah menjadi pusat perhatian.
Satu situs web menulis “Sungguh kemunafikan dan standar ganda”.
Sebelumnya, Kiki Saputri terang-terangan mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Rakha pada Pilpres 2024.
Kiki menegaskan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Sehingga ia masuk dalam 02 artis pendukung seperti Rafi Ahmed, Nagita Slavina, Nikita Mirzani, dan Andre Taulani.