Ngarep Didatangi Anaknya, Tamara Bleszynski: Jangan Menunggu Sampai Ibumu Dikubur

VIVA Showbiz – Tamar Bleszinski baru-baru ini mengungkapkan di media sosial kerinduannya terhadap putranya, Teiko Rusia. Aktris cantik itu pertama kali mengunggah foto lawas bersama kedua putranya, menuliskan cerita tentang rasa takut melupakan mereka berdua.

Seperti kita ketahui, Tamara Bleszinski berpisah dengan anaknya setelah bercerai dengan Teeku Raffley. Setelah mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA), Teku Raffley diberikan hak asuh atas Teku Russya. Alhasil, Tamara Bleszinski jarang bertemu dengan anaknya sejak berpisah pada 2007 lalu. Terus gulir, ya?

Di Instagram, Tamara Bleszinski menuliskan sebagian hadis tentang hak menghormati ibu. Ia berharap dengan cara ini anak dapat memahami bahwa Tamara Bleszinska harus selalu dihormati dan dikagumi.

“Aku harap kamu tidak lupa kalau aku melahirkanmu,” tulis Tamara di Instagram, mengutip Kamis 16 Mei 2024.

“Mohon izinkan diri Anda sendiri dan/atau orang-orang di sekitar Anda untuk mengingatkan saya agar tidak lupa,” tambahnya.

Belakangan, Tamara Bleszinski juga memposting foto lama dirinya bersama orang tuanya. Di sana, Tamara terlihat sangat muda dengan kabai berwarna putih.

Masih mengacu pada pesan sebelumnya, dalam captionnya Tamara Bleszinski bahkan menegaskan agar anaknya membuka pintu persahabatan agar ia menyesali kepergian ibunya di kemudian hari.

Tamara Bleszinski pun menuliskan nasehat agar seorang anak selalu bersimpati kepada orang tuanya, seperti yang mereka lakukan pada anak-anaknya di masa lalu.

“Datang dan sapa. Jangan menunggu sampai ibumu dikuburkan dan berdoalah. Cinta dimulai dari perasaanmu terhadap orang tuamu. Terutama untuk ibumu,” tulis Tamara kembali.

Di akhir ceritanya, ia menuliskan doa untuk orang tuanya, di mana ia memohon ampun dan kasih sayang kepada Yang Maha Kuasa.

“Saya akan mengakhiri malam ini dengan doa yang indah: Rabbigfirli wa li walidayya warhamhuma kama rabbayani shagira

Sayangnya, Tamara Bleszinski enggan menanggapi komentar negatif netizen. Ia membatasi kolom komentarnya agar tidak ada seorang pun yang bisa mengkritik atau bereaksi terhadap maksudnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *