Nikita Mirzani Kembali Bongkar Borok Marshel Widianto: Lu Penjilat!

JAKARTA – Saat melihat Marshel Widianto diundang ke acara TV yang dipandu Nikita Mirsani, Mpok Alpa, dan Raffi Ahmad, ia naik darah dan marah. Nikita turun ke media sosial untuk mengungkapkan kemarahannya.

Kemarahan Nikita bermula saat muncul video Marshall yang mengomentari pencalonan Wakil Wali Kota Tangsel di acara tersebut.

“Saya dari kemarin tidak buka TikTok, jadi tidak lihat media sosial, lalu saya lihat Marshall Vidyanto tiba-tiba muncul di TV, lalu ada video wajah saya berbicara dengannya, kenapa harus wajah saya? tak masalah kalau mukaku nggak viral,” kata Nikita Mirzani pada 12 Juli 2024.

Nikita kemudian menyerang pernyataan Marshall tentang peluang masa lalu dan kedua. Dia bersikeras bahwa ini tidak berlaku untuk Marshall.

“Marshall Vidianto, semua orang punya masa lalu dan berhak mendapat kesempatan kedua. Tapi bukan kamu, kamu tidak pantas, kamu berbuat terlalu banyak, kamu palsu, kamu brengsek,” kata Nikita Mirzani.

Nikita bahkan menuding Marshall diundang ke acara TV tersebut karena campur tangan Rafi Ahmed.

“Omong-omong Marshall Vidianto ngapain? Enggak lucu, nggak ganteng, udah masuk blacklist di TV dan tiba-tiba muncul. Harusnya Rafi Ahmed yang jadi hakim, Rafi pasti,” kata Nikita Mirzani.

Sebelumnya, Nikita Mirzani mengkritik pencalonan Marshall karena meragukan kemampuan dan pengalaman Marshall di dunia politik.

“Kita tahu Marsekal Widianto adalah seorang komedian yang ditangkap oleh Denny Cagur namun akhirnya dikhianati oleh Denny Cagur Marshall. Lalu dia tidak pernah tepat waktu untuk bekerja, pada dasarnya dia tidak pandai dalam pekerjaannya, kata Nikita Mirzani.

Menurutnya, Marsekal Vidyanto tidak boleh dicalonkan sebagai Wali Kota Tangerang Selatan karena kinerjanya selama ini dinilai kurang baik, dan sikapnya juga kurang baik.

“Dia adalah raja trik dan pengaturan. Bagaimana masyarakat Tangsel mau dipimpin Wali Kota yang raja tipu muslihat? “Setelah itu, dia selalu mencari orang-orang kaya atau berkuasa di Jakarta untuk kepentingannya, yang disebut juga penjilatan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *