Operasi di Bekasi dan Dumai, TNI AL Berhasilkan Gagalkan Penyeludupan Benih Lobster 37 Miliar

Batavia, Titik Kumpul – Armada Indonesia dari jajaran Koarmada I kembali berhasil mencegat 284.692 benih Blue Lobster (BBL) di dua lokasi berbeda sekaligus pada Selasa 6 Agustus 2024 dini hari kemarin. Di lokasi pertama wilayah kerja Lanal Dumai, Tim Satgas TNI AL berhasil menemukan perahu yang menuju Perairan S. Kampar Riau melalui Pantai Pulau Muda Kec. Meranti, Kab. Pelalawan, Provinsi Riau dan lokasi kedua di Terminal Bus Jalan Raya Bekasi Timur, Jawa Barat, yang berada di bawah Japore Lantamal III Batavia.

Panglima Komando Angkatan Laut Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Panglima TNI Denih Hendrata mengatakan, Satgas gabungan TNI Angkatan Laut menangkap tersangka penyelundup BBL di Dumai dan Bekasi dengan perkiraan total 284.692 BBL.

“Di Dumai, tim berlari mencari truk berisi 50 kotak styrofoam berisi 280 ribu benih udang. Sementara di Bekasi, tim berhasil menemukan satu kotak berisi 4.692 benih udang,” kata Panglima TNI; Panglima TNI. Denih Hendrata saat jumpa pers di Markas Besar RI, Batavia Pusat, Selasa, 6 Agustus 2024.

Alhamdulillah dengan perhatian tim di lapangan, karena penangkapan ini kita bisa menyelamatkan potensi kerugian lebih dari 37 miliar, tambah Panglima TNI.

Terkait urut-urutan peristiwa penyelundupan di Dumai, lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa Satgas Gabungan TNI Angkatan Laut dan Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Dumai mendapat laporan dari agen bahwa akan ada kegiatan penyelundupan BBL di Pulau. . Tempus Riau purnawirawan. Berdasarkan informasi tersebut, perusahaan gabungan TNI Angkatan Laut melancarkan koordinasi dan investigasi di negara-negara yang diprediksi menjadi wilayah penyelundupan.

Kemudian, pada Selasa (06/08) dini hari sekitar pukul 00.00 WIB, tim gabungan TNI AL menjemput truk diduga diesel 1 Colt bernomor registrasi BM 9447 CU yang melintasi Jalan Lintas Teluk Meranti-Pulau Muda dan berhenti. dan memeriksanya. dari sebuah truk Dari pemeriksaan diketahui muatan tersebut berisi 50 dus BBL yang akan diangkut menuju Pulau Muda melalui perairan wilayah S. Kampar Riau dengan menggunakan speedboat HSC.

Dari penangkapan tersebut, TNI AL 1 mengangkat dan menyita 1.400 paket barang bukti dengan total 280.000 bibit yang dikemas dalam 50 dus Pasir BBL jenis Stryfoam. 

Selain itu, disebutkan di waktu dan tempat berbeda, Satgas Gabungan TNI Angkatan Laut juga berhasil menangkap dan menangkap orang diduga BBL yang melarikan diri dari Jalan Raya Bekasi Timur, Jawa Barat dan menduduki mobil Avanza bernomor polisi. M. 1531 TI yang memiliki 4.692. pasir dan mutiara jenis BBL.

Penjualan BBL mempunyai nilai ekonomi yang besar, dimana kegiatan ilegal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi pemerintah. Atas dugaan aktivitas ilegal tersebut, tersangka dan barang bukti dikumpulkan di Satgas Gabungan TNI Angkatan Laut untuk dilakukan penyidikan dan penyidikan lebih lanjut sesuai ketentuan yang berlaku.

Terkait keberhasilan tersebut, Panglima TNI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para prajurit yang menangkap para penyelundup BBL tersebut dan masih gigih serta terus menjalankan tugas yang diberikan TNI Angkatan Laut kepada mereka. 

Besarnya potensi BBL di Indonesia jika dikelola dengan baik dan benar juga akan memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap dukungan budidaya udang di Indonesia dan pertumbuhan perekonomian negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

Pada kesempatan berbeda Panglima Angkatan Laut (Kasal) Panglima TNI Dr. Muhammad Ali menggalang seluruh jajaran untuk meningkatkan perhatian dan merespon dengan cepat segala informasi yang diterima, terutama untuk mengambil tindakan tegas terhadap eksperimen ilegal yang terjadi di perairan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *