Titik Kumpul – Kendaraan listrik Kia EV6 dan EV9 yang masuk pasar di Indonesia dan beberapa negara lain, sebelumnya diproduksi di pabrik Kia di Gwangmyeong, Korea Selatan, dengan kendaraan bertenaga gas.
Kini pabrik tersebut sedang melakukan perombakan dan tugasnya hanya membuat mobil listrik Kia untuk pasar global. Perubahan performa ini disebut “evolusi” sehingga namanya menjadi EVO Kia Gwangmyeong.
Pabrik mobil listrik khusus pertama di dunia untuk Kia membutuhkan investasi sebesar 401,6 miliar won atau setara Rp 4,5 miliar. di lahan seluas 60 ribu meter persegi dengan kapasitas produksi 150 ribu unit per tahun.
Jika sebelumnya pabrik hanya memproduksi Kia EV6 pada 2021 dan EV9 pada 2023, kini mobil listrik berikutnya yang akan dibangun adalah SUV terbaru yakni EV3 pada paruh pertama tahun ini.
Kemudian pada tahun 2025 akan memproduksi EV4 yang masih dalam bentuk konsep baik sedan maupun hatchback yang diperkenalkan tahun lalu pada acara Kia EV Day di Seoul.
Pabrik yang terletak di tengah kota ini dibangun ramah lingkungan. Sebelumnya, area bengkel karoseri disulap menjadi logistik berteknologi tinggi dengan gerobak otomatis, dan bengkel pengecatan menggunakan metode berbasis air.
Peralatan baru juga tersedia untuk mengurangi beban kerja staf, seperti mesin robot yang secara otomatis memasang baterai, pelek, dan ban bertekanan tinggi.
Penyelesaian pabrik tersebut menegaskan langkah pertama perusahaan sebagai pemimpin dalam kendaraan listrik setelah peluncuran kembali merek perusahaan pada tahun 2021, kata Jun Yang Choi, wakil presiden eksekutif Kia dan kepala manufaktur dalam negeri.
“Dengan tujuan memberikan solusi mobilitas berkelanjutan, kami memimpin inovasi di pasar kendaraan listrik dan memenuhi tanggung jawab kami dalam mendukung terwujudnya masa depan berkelanjutan,” kata Jun dalam keterangannya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Sementara itu, menurut Walikota Kota Gwangmyeong Seung Won Park, selesainya pabrik tersebut akan membantu Kota Gwangmyeong memantapkan dirinya sebagai pusat industri kendaraan listrik di Korea.
“Dengan cara ini, kami akan berupaya mendorong pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” kata Won.