Pabrik Tas Rajut Kaboki Dibakar Satpam, Diduga Sakit Hati Karena Terancam Kena PHK

Titik Kumpul – Pabrik Tas Rajut Kabokoki di Desa Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dirusak pada Sabtu, 18 tahun 2024 dini hari.

Kebakaran diduga dilakukan oleh satpam pabrik, Soehartono (50).

“Dia patah hati karena gajinya tidak pas, dan ada informasi dipecat,” kata Kapolsek AKP Sukorejo Slamet Wahyudi dalam keterangannya yang dikutip Selasa, 22 Mei 2024.

Sebelum kejadian, Soehartono dan temannya dipanggil HRD. Dia diberitahu tentang pengurangan staf dan penjaga keamanan.

Saat itu HRD belum menyebutkan nama pegawai dan satpam yang akan dipecat, kata Slamet.

Pada Jumat, 17 Mei 2024 malam, Soehartono mengambil uang Rp 140 ribu dari laci factory outlet dan membeli 10 liter Pertalite senilai Rp 120 ribu. Kemudian Pertalite disembunyikan di samping kantor keamanan.

“Tali tersebut dibeli menggunakan jerigen kemudian diletakkan di samping kantor security,” jelasnya.

Keesokan harinya, Sabtu 18 Mei 2024, sekitar pukul 04.30 WIB, Soehartono membuka seluruh pintu pabrik dan dua mobil perusahaan. Kemudian dia menaburkan pertalite di tujuh titik di sekitar tanaman.

Sekitar pukul 06.45 WIB, Soehartono membakar kertas tersebut dan menaburkannya dengan pertalite di tujuh titik. Api dengan cepat merambat dan menghanguskan dua gudang pabrik, dua unit mobil minibus, dan berbagai peralatan industri tas rajut.

Kebakaran baru diketahui Nafsin (57), HRD perusahaan, sekitar pukul 07.00 WIB. Nafsin segera menghubungi pihak Pemadam Kebakaran. Setelah pertempuran selama tiga jam, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api. Beruntung tidak ada korban jiwa, karena pihak pabrik sedang libur.

Namun karena kebakaran tersebut, perusahaan Kaboki mengalami kerugian sebesar 3 hingga Rp. Soehartrono sendiri ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kebakaran. Dia dijerat pasal 187 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Kebakaran di pabrik Kaboki tidak hanya menyebabkan kerugian material bagi perusahaan, namun juga mengakibatkan hilangnya karyawan.

Saat ini, perseroan belum mengetahui kapan pabrik tersebut akan beroperasi kembali. Kebakaran ini juga menjadi kekhawatiran masyarakat setempat. Pasalnya, pabrik Kaboki merupakan sumber penghidupan warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *