Panglima Koarmada I: Jumlah Pelanggaran Kapal Asing di Laut China Selatan Menurun

Panglima Komando Viva – Armada I (Kormada I) Laksamana Muda (Laksada) TNI Yus Suryono Hadi mengatakan, saat ini pelanggaran yang dilakukan kapal asing di kawasan Samudera Natuna Utara atau Laut Cina Selatan semakin berkurang. SCS). 

Pangkormada I mengatakan sepanjang tahun 2024, pihaknya mencatat ada 10 kontak antara TNI Angkatan Laut dengan kapal pemerintah asing (KPA) di wilayah Laut Natuna Utara atau LCS. Dilanjutkan Pangkormada I, angka tersebut mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Insiden terhadap kapal pemerintah asing (KPA) semakin berkurang,” kata Panglima Koarmada I, Laksamana TNI Yus Suryono, usai mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Badan Strategis dan Pertahanan Indonesia. Namun, Koarmada I tidak mengetahui perkembangan situasi tersebut. ISDS) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 2 Juli 2024.

Informasinya, pada tahun 2021 terjadi kontak di Laut Natuna Utara dengan Kapal Pemerintah Asing (KPA) sebanyak 81 orang. Sedangkan pada tahun 2022 tercatat 22 kontak, dan pada tahun 2023 tercatat 14 kontak.

“Tetapi kita tidak boleh kecewa dengan tidak adanya pelanggaran hukum (di wilayah perbatasan LCS), kita diam dan kita berdiri bersama Bakamla dan KKP keberhasilan pelaksanaan pendudukan demi keamanan. Penangkapan ikan menjadi prioritas di sana, dan” kami terus mendukung kerja rakyat di sana”, kata Panglima CORMADA Laksamana Tini Yus Suryono.

Pangkormada I mengumumkan TNI Angkatan Laut telah menyiapkan strategi untuk memerangi ancaman di Laut Cina Selatan (LCS).

Diantara kegiatan TNI Angkatan Laut, lanjut Pangkormada I, adalah pemindahan markas Armada I dari Jakarta ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dengan begitu, pergerakan kapal perang TNI Angkatan Laut ke wilayah rawan di perairan Laut Natuna Utara atau Laut Cina Selatan (LCS) akan semakin dekat dan efektif.

Ia menambahkan, “Markas Kelompok Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I dipindahkan dari Jakarta ke Ranai Natuna untuk memperkuat pangkalan TNI Angkatan Laut dan kemudian kesatuan kita di sana sebagai bagian dari kehadiran maritim kita di laut.

Tak hanya itu, sebagai tindak lanjut Pangkormada I, TNI Angkatan Laut juga melakukan operasi gabungan pengamanan Laut Natuna Utara yang melibatkan kapal penjaga pantai RI Bakmala dan beberapa kapal TNI Angkatan Laut secara bersama-sama di Kementerian Luar Negeri dan Perikanan (KKP). disertakan. Di sekitar Natuna Utara atau Laut Cina Selatan.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *