JAKARTA – Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Agus Subianto menghadiri pengumuman pemilu damai di lingkungan ormas dan agama yang digelar di Grand Sahid Jaya, J. Jenderal Sudirman K 86, Karit Tengsen, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 16 Januari 2024
Deklarasi Pemilu Damai ini diluncurkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diikuti oleh 87 organisasi lintas agama dan organisasi keagamaan di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia dengan slogan “Menjaga pemilu yang damai, adil, adil dan bermartabat.”
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diwakili oleh Wakil Menteri Agama, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). ), dan Direktur Eksekutif. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Ketua Majelis Umum Mithal Anwar, Ketua Persatuan Gereja-Gereja Indonesia, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Presiden Barisada Hindu Dharma Indonesia, Presiden Persatuan Umat Buddha Indonesia dan Presiden Dewan Agung Konghucu Indonesia.
Turut hadir pula Kapolri Jenderal Pol Listo Sigit Prabowo, Asisten Intelijen Panglima TNI Mayjen Jaka Budi Utama, Asrinom Panglima TNI Laksamana Heri Buranto, dan Asisten Panglima TNI Laksamana Ahmad Jayadi. , Aster, Panglima TNI Mayjen Muhammad Sayafi Kasno, Panglima Aslaug TNI Laksamana Budi Sulistyo, Panglima Askumlik TNI Marsekal Kostono, Mayjen TNI Nugraha Gumilar, Kapuspintal TNI Angkatan Darat Pasukan, Laksamana Jan Heriawan.
Dalam Deklarasi Pemilu Damai ini, para tokoh nasional dari seluruh ormas Islam dan lintas agama mengikrarkan tujuh komitmen bersama yang harus dipatuhi dan dilaksanakan bersama:
1. Kami berkomitmen untuk mendukung dan mengawasi proses demokrasi sesuai parameter pemilu 2024 agar berlangsung aman, damai, adil, adil dan bermartabat.
2. Menghimbau seluruh komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung dan mensukseskan pemilu 2024.
3. Menghimbau kepada seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab.
4. Menghimbau semua pihak untuk ikut aktif melakukan pengawasan dan pengawasan pada setiap tahapan pemilu agar terlaksana sesuai aturan, dan terlaksana dengan aman, damai, adil, tidak memihak, dan bermartabat.
5. Menghimbau seluruh pemangku kepentingan, kandidat, tim, partai politik, dan elite politik untuk menjunjung tinggi sportivitas dan memegang teguh prinsip dalam kampanye pemilu dengan tidak menggunakan konten keagamaan dan konten SARA sebagai bahan kampanye negatif dan lelucon.
6. Kami mengimbau seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, peserta pemilu, maupun masyarakat, untuk menerima hasil pemilu yang dilakukan secara netral, adil, tidak memihak, dan bermartabat.
7. Menghimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk menjadikan pemilu sebagai pesta demokrasi yang menghargai perbedaan dalam pemilu serta menjaga persaudaraan dan persatuan.