Papua Football Academy Tur Pulau Jawa, Anak Ortizan Solossa Curi Perhatian

JAKARTA, VIVA – Akademi Sepak Bola Papua (PFA) angkatan (lahir) mengunjungi Pula Jawa pada tahun 2010 pada bulan September hingga Oktober 2024. Ia menjalani serangkaian tes, termasuk tampil di turnamen.

Tim yang diberi nama Ardiles Rumbiak itu meraih hasil luar biasa. Akademi Sepak Bola Papua berhasil menjalani 16 pertandingan tanpa kekalahan.

Duloy Theophilus Solosa dkk mencatatkan 12 kemenangan dan empat kali seri. Jumlah golnya melawan lawan adalah 53 dan dia hanya kebobolan tujuh kali.

Pada September 2024, PFA berhasil meraih gelar juara pada Kejuaraan Sepak Bola Nasional Piala U-15 SEAFT 2024 yang digelar di Banjaranga, Jawa Tengah. Kemudian mereka juga meraih juara JK Academy Championship U-15, Bantul, Yogyakarta dan Trophy MFP Super Series di Maguharujo Football Park.

Pada 4-6 Oktober 2024, PFA akan mengikuti RNA Future Cup U-15 di Lapangan Ricky Nelson Academy, Mojokerto. PFA melaju ke babak final namun kalah adu penalti dari ISFA Malang.

Itu termasuk pemain kelahiran 2010 di Piala Berjangka RNA U-15 dan turnamen PFA sebelumnya. Sedangkan lawan yang dihadapinya lahir pada tahun 2008.

Manajer tim PFA Uday Chandra mengatakan, uji coba dan keikutsertaan turnamen di Pulau Jawa dilakukan dengan sengaja. Gol tersebut tak lain menjadi tolak ukur kualitas para pemainnya.

“Karena kualitas pemain yang kami miliki, kami kesulitan mencari lawan sebanding di Papua,” kata Ade. 

“Di Papua, melawan tim yang usianya dua tahun lebih tua pun, tim kami tetap tidak ada masalah. Makanya kami punya program kompetisi di Pulau Jawa untuk mencari lawan sebanding,” imbuhnya.

Dolvi Theofilus Solossa menjadi salah satu pemain yang cukup menyita perhatian. Putra dari Ortizano Solosa ini tampil baik di setiap pertandingan yang dimainkannya.

Dolo mencetak 18 gol dalam tur Pulau Jawa tersebut. Pemain kelahiran 15 November 2010 berstatus penyerang ini memiliki semua syarat yang dimiliki seorang bomber pembunuh, misalnya kecepatan, positioning yang baik, dan handling bola yang sangat baik.

“Saya akan belajar serius di PFA agar bisa menjadi pemain profesional yang baik kelak,” kata Dulvi kepada Java Pose di Ricky Nelson Academy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *