Titik Kumpul – Malam itu, beberapa prajurit TNI dari Batalyon Kavaleri 12/Satgas Pengamanan Perbatasan Beuang Cakt tiba-tiba bergerak cepat melakukan penyergapan dan patroli di sepanjang perbatasan RI-Malaysia di Sambas, Kalimantan Barat.
Para prajurit lapis baja Korps Baret Hitam TNI Angkatan Darat bukannya bergerak tanpa tujuan, melainkan mengintai dugaan adanya aktivitas berbahaya di perbatasan kedua negara.
Maka pada Rabu 17 Juli 2024, berdasarkan transmisi resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat yang dilansir Titik Kumpul Militer, pasukan tank berjuluk Beruang Hitam itu baru saja mendapat informasi dari masyarakat mengenai upaya penyelundupan narkotika di wilayah kedaulatan. Republik. dari Indonesia. .
Lokasi jalan roda yang menjadi pusat intelijen pasukan tank Kodam Mulawarman itu berada di sekitar Jalan JIPP. Pada taruhan 78 hingga 96, prajurit TNI dari Pos Gabma Temajuk dikerahkan bersembunyi di semak-semak pada gelapnya malam.
Situasi malam itu sangat seru, apalagi jalanan tikus sangat sepi karena berada di kawasan hutan yang cukup jauh dari pemukiman warga.
Waktu sudah menunjukkan pukul 24.00 WIB dan hari akan segera berganti. Namun pasukan tank beruang Cakt tidak menyerah dan menyerah. Intelijen terus berlanjut.
Akhirnya, di pagi hari, saat suhu semakin dingin, seberkas cahaya menyala menembus kegelapan hutan. Ternyata, cahaya tersebut berasal dari obor yang dibawa oleh tiga pria misterius.
Para prajurit terus berputar-putar, mata mereka terus-menerus menatap ketiga pria tak dikenal itu. Beberapa saat kemudian datanglah perintah untuk menyergap. Para prajurit segera keluar dari semak-semak dan mengejar ketiga pria tersebut.
Rupanya karena mengetahui pergerakan prajurit TNI, ketiga pria tersebut berlari sekuat tenaga memasuki wilayah kedaulatan Malaysia. Dan para prajurit TNI tidak berdaya mengejarnya hingga melintasi batas negara.
Memang benar, tiga orang yang diduga penyelundup narkoba internasional berhasil melarikan diri. Namun para prajurit tidak menyerah dan pulang dengan tangan kosong.
Mereka pun menggeledah hutan di sekitar tempat ketiga pria itu pertama kali muncul. Dan tentu saja prajurit TNI menemukan beberapa tas di tengah hutan. Setelah dicek, ternyata tas itu berisi obat-obatan senilai puluhan miliar rupee.
Di dalam tas ditemukan 34 paket sabu atau sabu seberat 35,9 kilogram dan tujuh paket lagi berisi 35 ribu tablet ekstasi.
Tak main-main, pil ekstasi yang ditemukan adalah dua merek ekstasi ternama, yakni Dog’s Paw Cap sebanyak 15 ribu butir dan Roll Royce sebanyak 20 ribu butir.
FYI, jika dihitung berdasarkan harga obat di pasaran Indonesia, harga satu kilogram sabu adalah Rp 1 miliar, sehingga total harga sabu yang ditemukan pasukan tank TNI Beruang Cakti mencapai Rp 35,9 miliar.
Sedangkan harga pil ekstasi Dog’s Leg Rp 450 ribu per pil, sedangkan harga pil ekstasi merek Roll Royce Rp 500 ribu per pil. Total harga 35 ribu butir ekstasi mencapai Rp 16,7 miliar. Dengan demikian, nilai seluruh obat yang ditemukan diperkirakan mencapai Rp 52 miliar.
Baca: Malam Mengerikan, TNI Tabrak Speedboat Agen Kartel Narkoba Sungai Pak Itam