Titik Kumpul – Beberapa tentara Ukraina tewas dan terluka, sementara lainnya menyerah dan melarikan diri, ketika Pasukan Lintas Udara Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) menyerang Bakhmut (Artyomovosk) pada Senin, 4 Desember 2023 dini hari waktu setempat.
Penemuan tersebut berujung pada penyergapan oleh pasukan elit militer Rusia yang benar-benar membuat militer Ukraina berantakan.
Dengan menggunakan drone mata-mata, pasukan militer Rusia dapat menemukan posisi sejumlah besar personel, termasuk artileri berat, kendaraan lapis baja, dan pos komando Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa beberapa tentara Ukraina tewas dan terluka parah. Sebagian yang lain meninggalkan medan perang dan sebagian lagi memilih untuk meletakkan senjata.
“Musuh melarikan diri, meninggalkan yang terluka dan tewas. Beberapa militan meletakkan senjata mereka dan menyerah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai akibat dari serangan balik tersebut, ujung tombak kelompok tersebut menekan posisi tembak Angkatan Bersenjata Ukraina dan menghancurkan pos pemeriksaan yang terbuka,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
“Pesawat serang menyerang posisi benteng dan benteng tempat persembunyian militan,” lanjut pernyataan yang dikutip Titik Kumpul Military dari Kantor Berita Rusia, RIA BaruBaru.
Serangan terhadap pangkalan militer Ukraina di Bakhmut diklaim Kementerian Pertahanan Rusia melemahkan moral pasukan rezim Kiev. Selain rentetan serangan udara, unit militer Rusia juga menyerang dengan kendaraan lapis baja BMP-2 dan BMD-2.
Kendaraan lapis baja Rusia ini mengebom tempat senjata berat militer Ukraina. Sementara itu, drone tempur menyediakan pengiriman udara.
“Senjata yang terkena tembakan langsung dihancurkan oleh awak drone FPV dan tembakan dari kelompok lapis baja,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Hingga berita ini dimuat, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut di desa Artemovskoe (Khromovo). Artemovskoe (Khromovo).
Tentara Rusia berusaha memutus jalur pasokan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) yang melewati desa-desa tersebut. Padahal, sejak 29 November 2023, desa tersebut jatuh ke tangan tentara Rusia.