PB PON Aceh Buka Suara Usai Diprotes Atlet Soal Konsumsi

Banda Aceh, VIVA – Sejumlah kontingen atlet dan ofisial memprotes keterlambatan distribusi makanan dan porsi yang tidak memenuhi kebutuhan atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumut Aceh di wilayah Aceh 2024.

Protes tersebut dipicu oleh kontingen dari Provinsi Kalimantan Tengah, Banten, Sumatera Utara, Jakarta, Lampung, dan Jawa Timur. Pembagian makanan yang selalu terlambat dan porsinya tidak sesuai dinilai merugikan atlet.

Koordinator wilayah Sekretariat Kontingen Kalteng di Aceh Michael Agusta mengatakan, distribusi makanan ke kontingen Kalteng kerap tertunda, bahkan sejak 7 September untuk atlet panjat tebing dan panahan.

“Pengeluaran kontingen panahan dan panjat tebing Kalteng sering terlambat, mulai tanggal 7 September sudah terlambat,” kata Michael kepada wartawan, Rabu, 11 September 2024.

Para atlet pun mengungkapkan protes makanannya di berbagai jejaring sosial. Mereka mengkritik porsi makanan yang tidak memenuhi standar atlet.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Bidang Konsumen PB PON Aceh Diaz Furkan mengatakan, pihaknya menambah armada untuk mendistribusikan makanan kepada atlet dan ofisial.

Diaz memastikan, langkah tersebut untuk mengatasi adanya penundaan yang dapat mempengaruhi persiapan dan performa para atlet. Armada tambahan harus menjangkau tempat-tempat tinggal para atlet yang tersebar, termasuk beberapa daerah yang cukup terpencil.

Namun demikian, kami segera melakukan perbaikan dan penilaian jika melihat ada kendala yang mungkin terjadi. Misalnya saja dalam pendistribusian, kami memutuskan untuk menambah armada khusus yang didedikasikan untuk jalur distribusi agar para atlet mendapat konsumsi tepat waktu,” Diaz Furkan berkata pada Kamis 2024, 12 September.

Diaz juga menekankan pentingnya fleksibilitas dan kecepatan ketika menghadapi tantangan operasional seperti ini.

“Semua pihak baik dari PB.PON maupun Pemprov Aceh memiliki tujuan yang sama, memastikan kenyamanan dan kebutuhan para atlet terpenuhi tepat waktu agar fokus bertanding,” ujarnya.

Selain penambahan armada, langkah lain yang dilakukan PB.PON dan Pemprov Aceh adalah dengan menyalurkan bantuan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banda Aceh. Para pelajar ini dilibatkan dalam proses pengemasan makanan, dalam salah satu tahap pembagian makanan kepada para atlet.

“Kami membawa mereka ke peran yang berbeda, terutama di departemen pengemasan makanan, untuk membuat prosesnya lebih cepat dan efisien,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *