PBB Temukan Bukti Kejahatan Tentara Israel, Tembak Mati Jurnalis Pakai Tank

Titik Kumpul – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilaporkan menemukan bukti kejahatan yang dilakukan tentara Israel terkait pembunuhan jurnalis di Lebanon pada pertengahan Oktober 2023.

Dalam laporan yang dikutip Titik Kumpul Military dari Russia Today, bukti tersebut ditemukan dalam penyelidikan menyusul gugatan media Reuters yang berbasis di London, yang menyebut tentara Israel telah melanggar hukum internasional.

Reuters sebelumnya telah memperoleh salinan investigasi pembunuhan salah satu jurnalisnya di Lebanon, Issam Abdallah.

Laporan tersebut mengindikasikan bahwa tank tempur utama Merkava Mark IV Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan sengaja menembakkan dua peluru ke arah sekelompok jurnalis internasional yang sedang bertugas.

“Sebuah tank Israel menembakkan dua peluru ke arah sekelompok jurnalis internasional yang jelas-jelas ditandai sebagai jurnalis, yang merupakan pelanggaran hukum internasional,” kata laporan investigasi PBB.

Diperkirakan tidak ada penembakan di Jalur Biru pada saat kejadian. Belum diketahui alasan penyerangan terhadap jurnalis tersebut, baca lebih lanjut.

Laporan tersebut diterbitkan Reuters pada Rabu 13 Maret 2024 dan merupakan bagian dari laporan tujuh halaman tertanggal 27 Februari 2024.

Selain Abdallah tewas, enam jurnalis lainnya juga terluka dalam serangan yang sengaja dilakukan tentara Israel. Termasuk media Perancis, Agence France-Presse (AFP) dan Al Jazeera.

Laporan tersebut disiapkan oleh Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang ditempatkan di perbatasan antara Israel dan Lebanon sejak tahun 2006 dan bertugas menjaga perdamaian.

Tanggung jawabnya mencakup pasukan PBB untuk memantau dan menyelidiki dugaan pelanggaran gencatan senjata. Serangan itu terjadi pada 13 Oktober 2023, seminggu setelah serangan Palestina yang dilakukan Hamas terhadap Israel.

Abdallah adalah seorang fotografer Reuters yang memotret sekelompok jurnalis yang menjadi sasaran tembakan tank Israel di sebuah bukit di Lebanon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *