PBSI Geram, Kecerobohan BWF Bikin Bagas/Fikri Gagal Mentas di Olimpiade 2024

Jakarta – Keputusan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memasukkan ganda putra pada Olimpiade 2024 di Paris menuai kontroversi. Sebab awal mula permasalahannya adalah kesalahan perhitungan poin olimpiade untuk perlombaan BWF.

Ketidaksabaran tersebut secara tidak langsung terbukti merugikan pasangan Indonesia Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang finis di peringkat kesembilan kualifikasi Olimpiade 2024.

Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pun sempat menyatakan kekecewaannya atas hal tersebut sebelumnya. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Fadil Imran, kebijakan tersebut telah mematikan fair play dan semangat baik Olimpiade.

“Selain merugikan pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, kesalahan perhitungan BWF juga berbahaya bagi seluruh ganda putra di Road to Paris 2024,” kata Fadil, Jumat, 12 Juli 2024.

Menurut PBSI, pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024, Bagas/Fikri finis di urutan kedelapan nomor baru. Padahal, BakRi dulunya menduduki peringkat ke-9.

Mengejar Bagas/Fikri alih-alih mengikuti membuat mereka semakin tertekan. Pada BAC 2024, mereka langsung tersingkir di babak pertama dan gagal lolos ke Olimpiade 2024.

Tuan rumah punya 2 wakil Di Olimpiade 2024, tuan rumah Prancis akhirnya punya dua wakil di kompetisi putra. Yakni Lucas Corvee/Ronan Labar dan Christo Popov/Toma Junior Popov.

“Pasangan Prancis Lucas Corvée dan Ronan Labar telah mengikuti revisi undian ganda putra,” kata BWF dalam pernyataan yang diposting di situs media sosial resminya, Senin.

Sebanyak 17 pasangan akan bertanding pada Olimpiade 2024 pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 16.00 waktu Malaysia, tambahnya.

Selain itu, menurut BWF, gandanya partisipasi tuan rumah yang tidak mengumpulkan poin Olimpiade berdasarkan keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

“Ini adalah hasil dari keputusan CAS yang menginstruksikan BWF untuk merekomendasikan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) partisipasi Corvée/Labar di Olimpiade,” kata BWF.

IOC menyambut baik usulan BWF karena arahan CAS dan terus mengonfirmasi keikutsertaan Corvée/Labar sebagai pasangan Prancis kedua, tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *