Titik Kumpul – Pegolf muda Indonesia Rayhan Abdul Latif dan Elaine Widjaja sama-sama memperebutkan gelar top gross putra dan putri secara keseluruhan untuk pertama kalinya dalam sejarah Golfpreneur Junior World Championships. Terima kasih kepada keduanya atas kinerja cemerlang mereka.
Kedua pegolf berusia 17 tahun tersebut mengakhiri dominasinya sebagai yang terbaik di kategorinya masing-masing. Sekadar informasi, turnamen edisi ke-27 ini didukung penuh oleh Bank Mandiri dan Siputra Golfpreneur Foundation (CGF) sebagai penyelenggara.
Keduanya unggul tujuh pukulan dari rivalnya pada babak final di Damai Indah Golf di PIK Course. Rayhan dan Elaine memainkan permainan yang menunjukkan kelas mereka selama 18 hole terakhir hari itu.
Di final, Elaine yang bermain sebelum Rayhan harus berjuang melawan rasa gugup saat memimpin klasemen. Ia bahkan berhasil mendapatkan birdie pertamanya di hole keenam.
Dia akhirnya membuat bogey pertamanya di hole ke-13 dan mencatatkan birdie keduanya di hole ke-12 untuk memantapkan posisinya, menutup babak final dengan skor 1-under 71 dan total 10-under 206. Elaine juga menang. Pegolf itu unggul delapan pukulan dari peringkat 75 dunia Savannah de Boeck dari Belgia.
“Saya sangat gugup. “Entah kenapa lenganku terasa lebih tegang padahal aku punya keuntungan besar, tapi aku menghadapi putt terakhir dan banyak orang yang menonton,” kata Elaine.
“Saya masih ingat ketika saya bermain di Divisi C, hanya ada lima orang dan saya berada di posisi terakhir dan masih berhasil memenangkan trofi. Sekarang untuk menjadi juara umum putri, saya merasa luar biasa, tetapi masih ada yang perlu ditingkatkan. , jadi saya harus melatih diri dan meningkatkan diri,” imbuhnya. .
Ia meyakini kemenangan ini merupakan salah satu cara untuk merebut kembali kepercayaan CGF yang telah memberinya fasilitas selama ini. Di saat yang sama, Rayhan juga bersyukur bisa menjawab kekecewaan karena gagal meraih performa maksimal di edisi 2023.
Tiga birdie dari hole 6, 8 dan 13 memastikan kemenangan dan dominasinya sejak hari pertama. Meski harus menyelesaikan babak final dengan bogey di hole 14 dan 18, skor 11-under 205 miliknya sudah cukup untuk mengamankan kemenangan delapan pukulan atas Satoshi Nakano dari Jepang.
Alhamdulillah saya bisa bermain lebih leluasa di turnamen ini dan lebih bersenang-senang. “Saya pikir itulah salah satu alasan kami mampu mencapai hal ini,” kata Reyhan.
“Kemenangan ini saya persembahkan untuk mendiang ayah saya. Saya senang dengan prestasi ini dan sedih karena beliau tidak bisa mendampingi saya. Saya juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan CGF sehingga saya bisa melanjutkannya di minggu ini,” imbuhnya. .
Kemenangan tersebut menjadikan Elaine sebagai pegolf Indonesia pertama yang menjuarai Golfpreneur Junior World Championship sejak Rivani Adelia Sihotang pada tahun 2014. Sementara itu, Rayhan menjadi pegolf Indonesia kelima yang menjuarai ajang tersebut setelah Jovi Okwandio Pangabeen (2010), Jordan Surya Irawan (2011), Joshua Andrew Wirawan (2012) dan Kentaro Nanayama (2019).
Selain meraih juara di kategori individu, Indonesia juga mengantongi trofi di kategori beregu. Rayhan dan William Justin bermain tiga pukulan lebih baik dari Satoshi Nakano dan Kinjiro Kato untuk Tim 1 Indonesia.
Klasifikasi Umum Akhir Putra (Divisi A dan B)
205 – Rayhan Abdul Latif (INA) 68-66-71
213 – Satoshi Nakano (JPN) 73-69-71
214 – Ranveer Mithru (IND) 70-72-72
216 – Harun Wei Sheng Kai (DOSA) 73-68-75
217 – Badai Troy (DOSA) 72-70-75
218 – Ren Miyak (JPN) 71-74-73
Klasifikasi Umum Final Putri (Divisi A dan B)
206 – Elaine Widjaja (INA) 68-67-71
214 – Savana de Bock (BEL) 72-73-69
219 – Runa Ikoma (JPN) 70-72-77
220 – Peta Vimoon Palini (THA) 72-74
222 – Nao Sugimoto (JPN) 75-74-73
224 – Amiya Kaul (DOSA) 73-77-74
Klasifikasi akhir kompetisi tim
429 – Tim Indonesia 1 (Reihan Abdul Latif, William Justin Wijaya)
432 – Tim Jepang 1 (Satoshi Nakano dan Kinjiro Kato)
442 – Tim Indonesia 2 (Jordan Indra Marcello dan Asirafa Danish Suryanto)
Klasifikasi sementara untuk kompetisi beregu putri
444 – Tim Jepang 2 (Runa Ikoma dan Shizuki Mori)
451 – Tim Singapura 2 (Valencia Chang dan Passion Hsu)
460 – Tim Jepang 1 (Kazuna Komiya dan Nao Sugimoto)