Titik Kumpul – Rezim Kim Jong Un mengalami kerugian besar seiring dengan terus dibangunnya kekuatan militer Korea Utara (Korut). Dilaporkan bahwa seorang pejabat tinggi Korea Utara secara pribadi menggelapkan 30 juta dolar AS dari dana pertahanan.
Menurut Titik Kumpul Military Korea Boo, seorang pejabat korup tak dikenal telah diberi tugas mengelola dana pertahanan Korea Utara.
Menurut pejabat itu, jumlah yang digelapkan setara dengan 41,5 miliar won Korea Utara (487,2 miliar rupiah) harus digunakan untuk memodernisasi senjata militer Korea Utara.
Tak hanya itu, jumlah tersebut merupakan 30 persen dari total dana yang disalurkan rezim Kim Jong-un untuk menambah kekuatan militernya atau total sebesar 100 juta USD atau Rp 1,6 triliun.
Ada spekulasi bahwa petugas tersebut mungkin baru saja melarikan diri ke Korea Selatan (Korea Selatan).
Negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa tidak mengakui uang ilegal dari negara musuh seperti Korea Utara, sehingga Korea Selatan dipandang sebagai tempat yang ideal untuk melarikan diri.
Kabar pencurian uang tersebut diyakini mengejutkan pemerintah Korea Utara. Sebab hal ini terjadi saat Korea Utara hendak menyuplai senjata ke Rusia.
“Seorang perwira yang bekerja di bawah komando Kim Jong-un bertanggung jawab atas penyelundupan peralatan militer, termasuk peralatan presisi, dari Tiongkok,” kata sumber Korea Utara.
“Pencurian itu telah menyebabkan banyak kekacauan di dalam negeri, terutama karena mereka sedang bersiap untuk memasok senjata ke Rusia,” katanya.
Saat ini belum jelas apakah uang tersebut diterima secara tunai atau ditransfer ke rekening. Mengingat jumlahnya yang besar.
Banyak analis berspekulasi bahwa mungkin ada pihak ketiga di Tiongkok yang membantu pelarian tersebut.
Para petugas yang membelot tersebut merupakan bagian dari Biro Keamanan Korea Utara, salah satu dari tiga badan intelijen dan pengawasan utama di bawah Badan Keamanan Negara.