Pejuang Garis Dua Harus Tahu, Inilah 3 Hal yang Dilakukan Saat Program Bayi Tabung

VIVA Life – Banyak pasangan yang masih menghadapi masalah kesuburan hingga saat ini. Kesuburan mengacu pada kemampuan seseorang untuk bereproduksi. Sayangnya, setiap orang memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda sehingga ada risiko infertilitas atau kemandulan yang menghalangi pasangan untuk memiliki keturunan. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan pada alat kelamin pada pria dan wanita.

Untungnya, di era modern ini, inovasi kedokteran berkembang pesat sehingga peran sebagai ibu bisa diatasi melalui program bayi tabung, misalnya. Banyak orang yang masih ragu melakukan bayi tabung karena biayanya mahal dan tidak yakin akan keberhasilannya. Faktanya, banyak klinik dengan teknologi canggih dan dokter terampil, sehingga tingkat keberhasilan bayi tabung semakin meningkat. Kirim dulu ya?

Selain itu, segala persiapan juga perlu dilakukan bagi pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung. Mulai dari pengobatan hingga pemeriksaan sperma pria.

“Biasanya dokter akan mengobati ibu dan bapaknya, apakah ada masalah atau tidak. Pengobatannya, kemudian prosesnya ke laboratorium embriologi. Untuk bayi embriologi, ke laboratorium embriologi, untuk inseminasi, ke laboratorium sperma, jelas ahli embriologi Veravati Sinurat, S.Si saat jumpa pers bersama Smart Clinic. Fertilitas dengan Smart IVF di RS Primaya Evasari, Jakarta, Jumat, 14 Juni 2024.

Langkah pertama dalam program bayi tabung adalah mengumpulkan sperma dari pria. Seorang ahli embriologi akan memeriksa kualitas dan kondisi sperma untuk menilai kelayakannya. Ini adalah seleksi ketat sebelum penyatuan akhir sperma dan sel telur untuk pembuahan.

Pria sebaiknya memperhatikan gaya hidup karena akan mempengaruhi kesehatan sperma. Yang terbaik adalah berhenti merokok dan alkohol, aktif secara fisik, dan makan makanan sehat untuk menghasilkan jumlah sperma yang lebih tinggi.

“Yang bisa kami lakukan adalah menguji spermanya. Mulai dari kecepatan sperma, morfologi sperma, kepala bagus atau tidak, bentuk leher, ekor bercabang atau tidak. Ini faktor penentunya,” jelasnya.

Selain kondisi sperma, peningkatan kesuburan dan kualitas sel telur turut menentukan keberhasilan program bayi tabung. Hal ini diibaratkan sperma sebagai benih tetapi rahim adalah ladangnya. Jika benih ditanam di tanah yang subur maka akan tumbuh tanaman baru. Seperti halnya pada proses reproduksi, sperma yang berkualitas setelah melewati proses seleksi akan menjadi embrio dalam kondisi rahim yang sehat.

Terakhir, diperlukan pula tenaga ahli di bidangnya yang dapat berkontribusi dalam menyukseskan program bayi tabung. Di sini, ahli embriologi bertanggung jawab untuk memilih dan mencocokkan sperma dengan sel telur untuk pembuahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *