Pejuang Tangguh! Viral Video Reaksi Ismail Haniyeh Ketika 3 Anaknya Dibantai Israel di Lebaran 2024

Titik Kumpul – Pasca terbunuhnya pejuang Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran pada Rabu 31 Juli 2024, kabar sangat duka datang bagi gerakan kemerdekaan Palestina. Ia diduga menjadi korban serangan brutal Israel.

Ismail menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran di Teheran. Sebelum dibunuh, Ismail baru-baru ini bertemu dengan pemimpin Iran, Ali Khamenei.

Ismail Haniyeh adalah sosok yang tak pernah berhenti memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari pendudukan Israel. Dia adalah salah satu pendiri Hamas pada tahun 1980an.

Ismail Haniyeh menghadapi beberapa ancaman pembunuhan selama perjuangannya untuk kemerdekaan Palestina. Teror yang dilakukan Israel tidak menyurutkan keberanian dan keberanian para pejuangnya.

Bahkan tindakan brutal Israel yang membantai rakyatnya tidak mampu menyurutkan perjuangan Ismail untuk kemerdekaan Palestina. Salah satunya saat Israel membunuh ketiga anaknya pada Idul Fitri 2024.

Sejak berita meninggalnya Ismail Haniyeh terbit pekan ini, kembali beredar video online tentang reaksi Ismail Haniyeh saat mendengar kabar pembantaian keluarganya oleh Israel. Sebuah reaksi yang menunjukkan Ismail sebagai seorang pejuang yang keras kepala. Serangan itu terjadi saat perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Kairo, Mesir.

Dalam video singkat yang diunggah akun X, terlihat momen Ismail Haniyeh menerima kabar terbunuhnya anak cucunya di Gaza saat bertemu di Mesir.

Saat Israel membunuh putra dan cucunya, Ismail Haniyeh bersikap tenang dan memohon ampun kepada Tuhan untuk mereka. tulis dalam postingan video tersebut.

Mendengar kabar tersebut, Ismail tampak tenang dan tidak emosi. “Semoga Tuhan mengampuni mereka,” ujarnya singkat.

Seseorang di dekatnya menyarankan untuk menunda pertemuan tersebut karena kabar duka tersebut dianggap akan mengganggu pikiran Ismail. Namun Ismail berkata dengan tenang: Tidak, kami akan melanjutkan.

Diberitakan sebelumnya, tiga anak dan satu cucu Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, tewas dalam serangan brutal yang terjadi pada Rabu, 10 April 2024 atau bersamaan dengan Idul Fitri.

Dalam pemberitaan Al-Jazeera, Kamis 11 April 2024, Haniyeh menceritakan anak-anaknya merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kamp pengungsi al-Shati di Gaza utara.

Di kamp al-Shati, ketiga putra Haniyeh: Hazem, Amir dan Mohammad tewas setelah pejuang Israel mengebom mobil yang mereka tumpangi.

Dua cucu Haniyeh juga tewas dalam serangan ini dan seorang cucu lainnya terluka dalam serangan ini.

Haniyeh mengatakan kepada Al Jazeera: “Tidak ada keraguan bahwa musuh (Israel) bertindak dengan balas dendam, serta dengan niat membunuh dan pertumpahan darah. Mereka tidak mengikuti standar atau hukum apa pun.” 

Haniyeh menambahkan, 60 anggota keluarganya telah terbunuh sejak Israel menginvasi Gaza pada 7 Oktober. Serangan itu juga terjadi saat perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih berlangsung di Kairo, Mesir. 

Haniyeh mengatakan: “Tuntutan kami jelas. Musuh mungkin mempunyai ilusi bahwa menargetkan anak-anak saya di tengah perundingan akan mendorong Hamas untuk mengubah posisinya.” 

Beliau berkata: Darah anak-anakku tidak lebih berharga dari darah keluarga kami, semua syahid di Palestina adalah anak-anakku.

Haniyeh juga menegaskan, penyerangan terhadap keluarganya merupakan bukti kegagalan Israel dan tidak akan mengubah posisi Hamas dalam perundingan gencatan senjata.

Ia menegaskan Hamas tidak akan menyerah terhadap tuntutannya dalam perundingan, termasuk permintaan gencatan senjata permanen, pemulangan pengungsi Palestina ke rumah mereka, dan pembebasan tahanan Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *