Titik Kumpul – Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang paling beragam dan penting di dunia. Kawasan ini menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut, melindungi pantai dari erosi dan mendukung nelayan dengan memelihara ikan untuk dijual. Namun terumbu karang di seluruh dunia mengalami kerusakan parah karena beberapa faktor.
Terumbu karang merupakan rumah bagi berbagai organisme laut, antara lain ikan, teripang, kerang, dan makhluk laut lainnya. Ketika terumbu karang rusak, banyak spesies kehilangan habitatnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi, bahkan kepunahan beberapa spesies, yang berdampak pada rantai makanan laut dan keanekaragaman hayati laut.
Terumbu karang berperan sebagai pelindung alami pantai. Mereka meredam gelombang dan badai, mengurangi erosi pantai dan melindungi pemukiman manusia di dekat pantai. Kerusakan terumbu karang meningkatkan risiko erosi pantai, yang dapat menyebabkan kerugian harta benda dan ekonomi yang signifikan.
Terumbu karang merupakan bagian penting dari ekosistem laut yang kompleks. Mereka menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi ikan, yang penting dalam penangkapan ikan komersial. Kerusakan terumbu karang dapat mempengaruhi produktivitas ekosistem laut secara keseluruhan.
Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terumbu karang memutih. Ketika suhu laut meningkat, terumbu karang melepaskan alga simbiosisnya, yang memberikan warna dan nutrisi bagi terumbu. Akibatnya terumbu karang menjadi pucat dan mati. Pemutihan terumbu karang merupakan masalah global yang serius, yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian besar terumbu karang.
Pencemaran limbah industri, pertanian, dan domestik dapat merusak terumbu karang. Terlalu banyak nutrisi di dalam air dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan dan menyebabkan eutrofikasi yang dapat mematikan terumbu karang.
Praktek-praktek seperti penangkapan ikan yang merusak dengan bahan peledak atau alat penangkapan ikan yang merusak terumbu karang, seperti jaring pukat, dapat merusak terumbu karang secara fisik. Selain itu, pariwisata yang tidak berkelanjutan seperti penambangan karang dan pelanggaran peraturan penyelaman juga dapat merusak terumbu karang.
Terumbu karang merupakan rumah bagi sekitar 25 persen spesies laut yang diketahui, meskipun terumbu karang hanya menutupi 1 persen wilayah lautan. Kerusakan terumbu karang dapat mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati laut yang sangat berharga.
Kerusakan terumbu karang merupakan masalah serius yang mengancam ekosistem laut dan keseimbangan ekologi global. Upaya konservasi dan perlindungan terumbu karang menjadi semakin penting untuk melindungi dan meningkatkan lingkungan laut yang rentan di Laut Sungai Pinang.
Anak Desa Sungai Pinang atau yang lebih dikenal dengan Andespin merupakan sebuah inisiatif luar biasa yang fokus pada dua hal utama: konservasi ekosistem pesisir Laut Sungai Pinang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Embrio program ini mulai muncul berkat David Hidayat, seorang pemuda yang sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakatnya. Kisah Andespin bermula pada tahun 2014 di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
David Hidayat, lulusan perikanan dan kelautan Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, memiliki visi yang jelas untuk memperbaiki kondisi pesisir Laut Sungai Pinang. Ia menyadari, kawasan pesisir ini telah rusak parah akibat perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab, seperti penggunaan alat penangkapan ikan yang merusak lingkungan, serta dampak negatif wisatawan yang kurang informasi sehingga merusak ekosistem terumbu karang dan biota laut di sekitarnya.
Kerusakan lingkungan ini tidak hanya mengancam kehidupan makhluk laut, namun juga berdampak pada kelestarian alam dan kondisi perekonomian masyarakat desa secara keseluruhan. David, dengan pemahaman dan pengetahuannya setelah menyelesaikan studi tingginya, memutuskan untuk mengambil langkah nyata.
Ia mendirikan klub yang beranggotakan anak-anak muda Nagari Sungai Pinang, kampung halamannya. David melihat potensi besar di sektor kelautan dan perikanan yang belum dioptimalkan. Saat itulah Andespin muncul sebagai inisiatif yang bertujuan mengatasi permasalahan tersebut.
Andespin bukan sekedar organisasi biasa. Ini adalah gerakan sosial yang mengatasi permasalahan lingkungan secara komprehensif. Tujuannya adalah untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan, terutama pada generasi muda. Dalam upaya mencapai misi tersebut, Andespin melakukan berbagai kegiatan yang fokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan dedikasi, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama kuliah dan aktif di berbagai organisasi, David Hidayat menekuni panggilan dan pekerjaan utamanya di Andespin. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal, menciptakan kesadaran tentang keberlanjutan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi laut Sungai Pinang dan penghuninya.
Atas gerakan inspiratifnya sebagai perawat terumbu karang dan kekuatan ekonomi masyarakat, David Hidayat menerima SATU Indonesia Awards bersama orang-orang inspiratif lainnya pada tahun 2021.
Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini.