Pelaku Oli Palsu Gunakan Pewarna Agar Mirip dengan Oli Asli AHM, Dijual Rp 24 Ribu

Banten, 6 Juni 2024 – Polda Banten baru-baru ini menggerebek tempat produksi oli palsu merek ternama, salah satunya oli AHM MPX. Polisi juga menemukan produksi oli palsu di dalam rumah dapat merusak mesin.

Perwakilan PT ikut serta dalam penyerangan itu sendiri. Mesin Astra Honda. Kabid Humas Polda Banten Kompol Paul Didik Hariyanto mengatakan, Bareskrim Polda Banten menangkap oknum pelaku tindak pidana niaga dan perindustrian yang diduga memproduksi dan menjual produk berupa berbagai merek. minyak. standar tidak terpenuhi atau diikuti. 

Yang terburuk, para penjahat menjual minyak mereka di bawah harga pasar. Minyak AHM MPX yang biasanya dijual seharga $49.500, dijual pelaku seharga $24.000. Tak heran jika omzet hariannya saja mencapai 50 juta dollar, dan dalam 3 bulan terakhir menghasilkan 5,2 miliar dollar.

Baca juga: Kebanyakan Palsu, Ini Ciri-ciri Oli AHM dan Yamalube Asli

Mereka dapat memproduksi 10 barel minyak dengan merek berbeda setiap hari, memproduksi 70-100 karton, 24 botol per karton, memproduksi 2.400 botol per hari dan menjual seharga $24.000. 2.400 botol per hari X Rp 24.000 = Rp 57.600.000 per hari, menurut Didik, dikutip situs resmi VIVA Otomotif pada Kamis, 6 Juni 2024.

Parahnya lagi, para penjahat memproduksi minyak palsu yang terlihat seperti minyak asli. Ia bahkan menggunakan cat yang sesuai dengan warna asli kemasan botolnya.

Minyak dalam ember yang semula berwarna putih atau kecoklatan dicampur cat dengan tabung pencampur. Detailnya adalah cat Federal Ultratec merah, cat merah, kuning dan coklat dicampur minyak. Bahan baku MPX1, MPX2 dan SPX2, ” dia berkata.

“Kemudian botol tersebut diisi dengan stiker merk minyak yang minyaknya telah dicampur dengan pewarna, setelah minyak terisi, spool ditekan pada tutup botol, kemudian minyak tersebut dimasukkan ke dalam kotak kertas.

“Nomor kode oli kemudian dicetak pada karton yang berisi wadah oli yang telah diisi. Setelah oli diberi kode, oli ditutup dengan tutup wadah dan karton tersebut dikemas,” jelas Didik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *