Pelaku Perencanaan Pembunuhan di Konser Taylor Swift di Wina Ditangkap, CIA: Ada Indikasi ISIS

Jakarta, VIVA – Taylor Swift membatalkan konser di Wina karena alasan keamanan. Central Intelligence Agency (CIA) mengumumkan telah menangkap seorang penulis yang berencana melakukan pembunuhan di konser Taylor Swift.

Wakil Direktur CIA David Cohen membeberkan informasi di mana sekretarisnya merencanakan aksi teroris di konser penyanyi Amerika. Acara musik tersebut rencananya akan berlangsung pada 8-10 Agustus 2024 di Stadion Ernst Happel di Wina, Austria. Informasi tersebut terungkap dalam pertemuan tahunan Badan Intelijen Keamanan Nasional.

“Artis itu berencana membunuh puluhan ribu orang di sebuah konser. Saya yakin ini termasuk banyak orang Amerika dan dia cukup dewasa untuk merencanakan (pembunuhan terencana) ini,” kata Cohen, dikutip Kbizoom pada Sabtu (31/1). 8). / 2024).

Pelaku kejahatan yang diduga termasuk kelompok Negara Islam (ISIS) berencana membunuh puluhan ribu orang yang datang menyaksikan penampilan Taylor Swift di atas panggung. CIA menyampaikan informasi ini kepada pihak berwenang Austria. 

Hal ini memungkinkan pasukan keamanan Austria untuk menangkap para tersangka. Tanpa segera mengambil tindakan hingga memutuskan membatalkan konser demi keselamatan publik.

Meski tiket konser Eras Tour Taylor Swift sudah terjual habis. Keluarga Swifties sempat kecewa, terutama para penggemarnya yang rela terbang dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikan Taylor Swift.

Taylor Swift juga menderita karena pembatalan Eras Tour edisi Wina. Penyanyi berusia 34 tahun itu pun menuliskan di media sosial tentang ketakutannya setelah mengetahui alasan penundaan konser solonya.

Taylor menulis: “Pembatalan pertunjukan kami di Wina sangat menyedihkan. 

“Alasan pembatalan tersebut membuat saya sangat gugup dan bersalah karena banyak orang yang berencana datang ke pertunjukan tersebut. Namun, saya juga sangat berterima kasih kepada pihak berwenang karena karena mereka, kami berduka atas konser tersebut dan bukan nyawa,” tambah. 

Selain itu, pejabat Austria mengatakan bahwa pemimpin pembunuhan berencana ini adalah seorang pria Austria berusia 19 tahun. Rencananya, pemuda tersebut akan menyerang 30 ribu fans Taylor Swift yang berkumpul di luar stadion.

Pembunuhannya akan menggunakan pisau dan bom rakitan. Penyidik ​​menemukan bahan kimia dan peralatan teknis saat penggerebekan di rumah tersangka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *