Bogor – Pelari dari berbagai daerah di Jawa Barat berlari ratusan kilometer menemui Wali Kota Bogor 2014-2024 Bima Aliya Sugiarto yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya sebagai Wali Kota Bogor. Pelari yang diikuti berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor. Rombongan pelari dari berbagai penjuru Tanah Air berkumpul di titik pertemuan Tugu Kujan Kota Bogor untuk mengunjungi Bima Arya Sugiyart yang berada di kediaman pribadi di Perumahan Baranansian Indah (BSI), Jalan Jatiluhur, Kecamatan Bogor Timur, Bogor Kota. Saya melakukannya. “Perjalanan dari Bandung ke Kota Bogor banyak kesulitannya, namun di balik itu semua ada kebahagiaan teman-teman, karena dari Bandung kita capek, kita lari karena kita tahu jalannya.” Jarak Bandung-Bogor kotanya sendiri tidak terlalu pendek, tapi ini adalah perjalanan terjauh yang pernah saya lalui dalam hidup saya. Ini adalah perjalanan yang panjang,” kata Sandy, salah satu pelari.
Sandy mengungkapkan, para pelari sendiri berasal dari berbagai komunitas yang berlari bersama dari berbagai desa menuju Kota Bogor. Para pelari menyampaikan harapan dan dukungannya terhadap Pilgub Jabar. Mereka pun meneriakkan lagu-lagu dukungan kepada Bhima Arya. “Dan kemudian semua rasa lelah itu hilang karena kami disambut di Kota Bogor. Kami memulainya pada hari Sabtu pagi pukul 09.30 di Gedung Sate. Lari pertama adalah lari yang menyenangkan dan kami berangkat ke Can Bima pemenangnya.”Kami ingin mendukung program ini terutama bagi para pelari yang mendukung kami,” jelasnya.
Saya bertemu dengan Bima Arya, seorang pelari yang aktif di komunitas lari. Bima mengaku terkejut dengan dukungan yang didapatnya dari para pelari dari berbagai kota untuk berlari melintasi Kota Bogor. “Sebenarnya saya ingin kabur dari Bandung. Jujur saya kaget saat itu terjadi. Tidak mudah untuk lari lebih dari 100 kilometer, dan saya dengar tadi ada orang yang lari 26 kilometer ( “Artinya harus lari). dengarkan baik-baik, karena aku juga takut mendengarnya,” kata Bhima yang mengatakan, para pelari desa itu terhubung dari satu desa ke desa lain, begitu ada pekerjaan di antara mereka, mereka akan saling mendukung, karena kalau a Pelari, jaringannya nyambung dan kalian saling kenal. Jarang sekali saya bisa lepas dari hal ini, imbuh Bima. Aliran dukungan dari masyarakat ini sulit di saat Presiden PAN sedang menguji coba kemauan para pejabat.” “Seberapa siapkah Anda dan seberapa besar tekad Anda untuk mengikuti Pilgub Jabar? Ketika pernyataan (ketum) itu dimuat di media, saya mendapat banyak reaksi dari para DM dan BA yang menyuarakannya dukungan,” kata Bima, mengatakan dukungan yang ada saat ini hanyalah sebuah langkah untuk mengenali permasalahan dan tuntutan masyarakat. Bima mengatakan, itu bukan harapan tapi juga masalah bagi masyarakat padahal potensi sampah wisata, kebersihannya kurang terjaga dan kawasannya tidak terawat. Truk-truk juga mengganggu kegiatan. Saya tambah semangat, saya siap, selain pelari, lihat saja siapa lagi yang mendukung kami , dari Depok, saya juga punya teman di Ojol. Bagi saya, langkah ini untuk menyelesaikan masalah dan memberikan harapan.