Pelatih Persib Bicara Mood Pemain dan Singgung Finansial Tim Lawan di Asia

Bandung, Titik Kumpul – Pelatih Persib Bandung Boyan Hodak mengatakan semangat anak asuhnya sedang bagus usai kalah dari Zhejiang FC (China) di laga kedua Liga Champions Asia pada 3 Oktober.

Maung Bandung takluk 1-0 pada laga yang digelar di Stadion Huanglong Sports Center Hangzhou, China. Gol Zhejiang dicetak Jean Evrard Kouassi pada menit ke-71.

Diakui Bojan, melakoni laga di AFC Champions League 2 bukanlah hal yang mudah. Bermain di level Asia memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan liga Indonesia.

“Suasana hati mereka bagus, satu-satunya hal adalah ketika mereka bersiap untuk Liga Champions dan bermain di lapangan seperti di Tiongkok, itu luar biasa. Mereka memiliki sepuluh bidang pelatihan. Mood pemain bagus, kami masih bagus di kejuaraan karena tidak kalah,” kata Boyan.

Pelatih asal Kroasia itu pun heran dengan sikap sejumlah pihak yang terkesan menganggap enteng lawannya di ajang kedua Liga Champions AFC tersebut. Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, wakil Indonesia selalu meraih hasil mengecewakan.

“Orang-orang ACL bersikap tidak realistis dan mengatakan mereka adalah kelompok yang mudah. Saya katakan, klub-klub Indonesia tidak tampil bagus dalam 13 tahun terakhir dan tidak pernah lolos ke Liga Champions. Jadi ini level yang lebih tinggi, tapi saya tidak mengerti orang-orangnya,” jelasnya.

“Mereka tidak mengerti bahwa tim Tiongkok bekerja dua kali lebih keras dari kami, dan kami berada di posisi terbawah grup itu. Bukan karena ada yang membenci kami, hanya saja performa klub-klub Indonesia selama 20 tahun terakhir cukup buruk.” “, lanjutnya.

Selain itu, Boyan menilai tim rival memiliki material yang mewah karena memiliki dukungan finansial yang kuat. Buktinya, perwakilan klub Pelabuhan Thailand berhasil menggaet kapten timnas Indonesia, Asnavi Mangkualam.

“Anda bisa melihat klub China atau Porto, mereka adalah salah satu tim terkaya di Thailand dalam 10-15 tahun terakhir dan mereka bisa mendatangkan kapten Indonesia karena mereka punya uang,” ujarnya. dikatakan.

“Tim Singapura, pemiliknya adalah salah satu orang terkaya di Singapura. Kalau tim Tiongkok, saya tidak perlu bicara lebih banyak, jadi wajar saja kalau kami ada di dasar klasemen grup karena suatu alasan,” kata Boyan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *