Pelatih Persib Ungkap Kondisi Tyronne del Pino yang Sempat Blackout

Bandung, FIFA – Gelandang Persip Bandung Tyrone Del Pino pingsan saat laga melawan Persebaya Surabaya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat 18 Oktober 2024.

Tyrone Del Pino terlihat terkapar pada menit ke-83 usai mendapat tembakan pemain Persebaya Andre Octaviancia. Beruntung tim medis bergegas memberikan pertolongan.

Usai kejadian tersebut, Tyrone akhirnya dikeluarkan dari lapangan dan pada menit ke-85 digantikan oleh Adam Ellis.

Pelatih Persib Bojan Hudak membeberkan situasi terkini pemain Tyrone Del Pino. Dia memastikan kondisi pemain Spanyol itu sudah membaik dan kami bisa berbicara dengannya.

“Saya tidak berpikir dia seburuk itu, karena dia menghubunginya ketika dia dikeluarkan dari lapangan dan berkata: ‘Pelatih, saya baik-baik saja,'” kata Bojan usai pertandingan.

Bojan mengatakan, Tiro del Pino mengalami kehilangan kesadaran sementara usai terkena bola. Kondisinya diyakini akan kembali dalam beberapa hari ke depan.

“Jadi menurut saya dia pingsan karena bola langsung mengenai wajahnya dan mungkin dalam 2-3 hari dia akan baik-baik saja dan akan saya ceritakan nanti,” ujarnya.

Tyrone Del Pino tampil luar biasa di laga kali ini. Pemain berusia 33 tahun itu bahkan menyumbangkan dua assist untuk membantu Persib menang 2-0.

Kemenangan tersebut mengantarkan Persib ke posisi kedua klasemen Liga Prancis dengan 16 poin dari 8 pertandingan. Mereka hanya tertinggal satu angka dari pemuncak klasemen Persebaya.

Pelatih Brisbaya menyoroti wasit

Sementara itu, pelatih Persebaya Paul Münster menilai pertandingan kedua tim memang berjalan seimbang. Namun, ia menyayangkan banyaknya peluang yang gagal diciptakan Persebaya.

“Tampaknya permainan berjalan seimbang di babak pertama dan banyak peluang yang kami dapatkan. Namun peluang tersebut tidak bisa kami konversi dan Persib berhasil mencetak gol terlebih dahulu,” kata Munster usai pertandingan.

Pelatih berusia 42 tahun itu mengaku kecewa dengan gol pertama Bersib. Tak ada pemain asal Brisbaya yang mampu memperkecil ketertinggalan saat Edu Febriancia melepaskan tembakan jarak jauh.

“Mereka mencetak gol. Mengecewakan bagaimana kami kebobolan karena para pemain tidak bisa menghentikannya ketika lawan punya tembakan jarak jauh. Jadi, bagi saya, itu tidak bisa diterima, bagaimana kami menerimanya seperti itu.”

Memasuki babak kedua, Munster mencoba mengarahkan pemainnya untuk menekan demi mencetak gol. Namun, Mohamed Rashid X kembali kesulitan membongkar pertahanan Persib yang sangat ketat.

Dia menjelaskan: “Kami mencoba menekan untuk mencetak gol, tapi terkadang sulit menembus pertahanan blok rendah, 5-4-1. Kami terus mencoba, tapi kami tidak memiliki cukup keterampilan di sepertiga akhir untuk menembak.”

Lebih lanjut, Munster mencontohkan pertandingan yang dipimpin oleh wasit Irfan Wahu Vijanarko. Pelatih asal Inggris ini menilai kepemimpinan wasit pada laga kali ini kurang baik dan merugikan jalannya pertandingan.

“Kemudian ketika mereka berhasil mencetak gol kedua, kami melihat itu offside. Setelah gol kedua, pertandingan sepertinya sudah selesai. Wasitnya datang dari liga kedua, karena saya lihat wasit dari liga kedua manja Ia menjelaskan, pertandingan itu untuk kedua tim, bukan hanya Brisbaya saja.

“Para pemain sepertinya kecewa dengan wasit dan kualitas pertandingan hari ini kurang bagus. Bukan hanya saya, tapi kedua tim. Itu pertandingan yang bagus, tapi seharusnya wasit yang memimpin pertandingan bisa lebih baik. , “tambah Munster.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *