MEDAN, Titik Kumpul – Badan Pengurus Olahraga Air Indonesia angkat bicara terkait video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan seorang pelatih renang pria menendang area kemaluan pelatih wanita hingga terjatuh tak sadarkan diri di dalam kolam renang.
Sekretaris Jenderal PBAI Ali Andy Patiwiri mengatakan, pihaknya akan meminta laporan dari Pengurus Provinsi Perairan Indonesia Sumut mengenai penyelidikan kejadian tersebut.
“Kami minta laporan dari Pemprov Sumut, saya masih di Paris,” kata Ali dikonfirmasi Titik Kumpul, melalui pesan WhatsApp, Senin malam, 5 Agustus 2024.
Dalam video viral tersebut, terlihat pelatih renang pria yang akrab disapa JS berkelahi dengan korban perempuan bernama Ashiyani Siregar (36) dan menendangnya hingga pingsan.
Ali mengaku khawatir dengan kejadian tersebut. Semoga saja kejadian serupa tidak terulang kembali. Apalagi korbannya seorang perempuan.
Saat ditanya apakah izin kepelatihan sang penendang bisa dicabut, Ali mengaku akan menelusuri terlebih dahulu dari mana JS mendapat lisensi tersebut.
Tergantung izinnya yang mana? Kalau PB nasional dicabut, bisa terkena sanksi disiplin, kata Ali.
Ali mengatakan Sumut akan meninjau hasil pencarian yang dilakukan Pengelola Provinsi Perairan Indonesia. “Saya harus menunggu laporan Pemprov Sumut.”
Berdasarkan informasi dan data yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Kolam Renang Sabty Garden, Jalan Diponegoro, Kecamatan Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada Jumat sore, 02/08/2024 sekitar pukul 17.00 WIB.
Pria tersebut terus menendang korban beberapa kali dengan alasan Asariani berusaha membalas. Namun tendangan pria tersebut mengenai bagian vital pelatih renang tersebut dan ia langsung terjatuh ke dalam kolam.
Orang-orang yang berada di area kolam dengan cepat membantu korban dalam video tersebut hingga pingsan.
Sekretaris Daerah Air Minum Kabupaten Asahan Agus Salim menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dikatakannya, mereka bukanlah pelatih yang dijalankan oleh Indonesia Aquatics Management Kabupaten Asahan.
“Perlu ditegaskan, nyatanya mereka tidak dalam perlindungan kita. Tidak ada hubungan. Orang-orang ini (antara pelaku dan korban) hanya pelatih di perusahaannya sendiri, ada yang berenang, ada yang mengajarkan pelajaran seperti itu,” kata. Agus.
Berdasarkan informasi yang didapatnya dari pihaknya, sempat terjadi perselisihan antar pelajar soal penendangan. Korban pelajar tersebut sedang berlatih di papan loncat ketika instruktur laki-laki menariknya ke bawah.
“Nah, perempuan ini tanya kenapa dicopot, tapi laki-laki itu melihatnya. Dia langsung marah, dan langsung heboh, itu saja. Kami bertemu langsung dengan keduanya,” kata Agus.
Agus mengungkapkan, pelaku dan korban tidak saling mengenal. Termasuk Pengelola Perairan Indonesia, Kabupaten Asahan tidak mengakuinya.
“Korban sudah dirawat di RS dan sudah dilakukan pemeriksaan. Namun kami menyukai kasus tersebut,” kata Agus.
Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Riyanto membenarkan kasus tersebut terpisah. Dia mengatakan, korban sudah membuat laporan.
“Kejadian itu nyata, seperti yang dikatakan korban dalam video tersebut,” kata Rianto.
Mengenai perkembangan kasus tersebut, Rianto tidak merinci identitas korban dan mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung. “Saat ini kami sedang dalam proses pelaporan.”