Titik Kumpul – Setelah sukses melewati dua babak kualifikasi yang digelar di Mongolia dan Jakarta, Pelita Jaya bersama 7 wakil negara Asia lainnya akan melaju ke babak ketiga (babak final) mewakili Indonesia di ajang Asia Champions League (BCL). 2024 sukses di kualifikasi. Kompetisi tersebut akan digelar pada 9 hingga 15 Juni 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Liga Champions Bola Basket Asia 2024 adalah kompetisi klub bola basket profesional utama di Asia, yang sebelumnya dikenal sebagai Piala Champions Asia FIBA.
Pelita Jaya berhasil mencapai babak terakhir setelah melalui banyak kesulitan. Selain masih bermain di Liga Nasional “IBL”, Pelita Jaya juga harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan laga BCL Asia.
Kegigihan Pelita Jaya di dua babak terakhir menjadi faktor utama keberhasilan tim melaju ke level yang lebih tinggi. Di Mongolia, Pelita Yaya berhasil mengalahkan juara nasional Mongolia Ulan Bator dan dua kali juara Liga Bola Basket ASEAN dengan skor 99-81.
Setelah sukses memenangkan semua partai di laga pertama, Pelita Jaya melanjutkan pertandingan di babak kedua yang digelar di Jakarta. Team Chaos yang dinahkodai kapten Andakara Prastava Dyaksa membuahkan hasil memuaskan, mampu mengalahkan juara Liga Bola Basket Utama Malaysia 2023 NS Matrix Malaysia, juara Liga Bola Basket Indonesia 2023 Pravira Haram Bandung, dan Hong Kong. Eastern, juara Divisi A1 Hong Kong, pernah menjuarai Liga Bola Basket ASEAN satu kali.
Pelita Jaya (6-0) dari Indonesia dan NS Matrix Deers (4-3) dari Malaysia menjadi dua tim yang lolos dari kawasan Asia Timur dan Tenggara. Enam tim lainnya yang lolos berasal dari Lebanon, Iran, Jepang, China, Malaysia, Korea, dan UEA (tuan rumah).
Setelah FIBA mempersiapkan tim-tim yang berlaga di babak utama, Pelita Jaya ditempatkan di Grup B untuk babak penyisihan. Juara Liga Pelita Jaya yakni Capung Hiroshima akan bertanding melawan juara nasional Jepang 2023 pada 9 Juni, Shahrdari Gorgan dari Iran, peringkat ketiga WASL, pada 10 Juni, dan KCC Aegis, juara nasional Korea 2023, pada 12 Juni. .
Melalui video wawancara, Arrigi, salah satu pemain Pelita Jaya menceritakan persiapannya berkompetisi di pentas utama BCL Asia. Karena saya mempersiapkan diri secara mental dan fisik, saya menjadi lebih siap ketika saya masuk delapan besar Asia, kami bermain seperti Pelita Jaya dan memaksimalkan apa yang kami miliki Jaya, doakan kami bisa memberikan yang terbaik.
Kapten tim Pelita Jaya Andakara Prapurva juga mengatakan tantangan yang dihadapi lawan cukup berat namun mereka akan tetap berusaha memberikan hasil terbaik.
Meski kami bukan favorit di sini, kami akan berusaha bermain sebaik mungkin dan kembali ke Jakarta dengan sehat dan aman, kata Propova.
Melihat kompetitor yang lolos ke babak final menunjukkan bahwa kompetisi tersebut memiliki atlet-atlet kompetitif yang sering disamakan dengan bola basket di Asia dan dunia. Sebagai perbandingan, Indonesia berada di peringkat 75 klasemen FIBA. Sedangkan 7 rival Asia lainnya yaitu Jepang di peringkat 26, Lebanon di peringkat 27, China di peringkat 29, Malaysia di peringkat 104, UEA di peringkat 113, dan Korea di peringkat 50.