Batavia – Saat ini kiprah era elektrifikasi sudah dimulai di Indonesia. Banyak kendaraan listrik yang menunjukkan popularitas di negaranya.
Dengan tren tersebut, pemerintah optimistis menargetkan penjualan mobil listrik mencapai 50 ribu unit pada tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Lingkungan Hidup, Rachmat Kaimuddin.
“Kita lihat saat itu ada yang berbeda, banyak unsur baru. Dari pemerintah sendiri mungkin kita hitung (penjualan kendaraan) roda empat sebanyak 50 ribu (kendaraan),” kata Rachmat Kaimuddin, seperti dikutip Titik Kumpul Otomotif. dalam Pameran Kendaraan Listrik Periklindo atau PEVS 2024, di JIEXpo Kemayoran, Batavia Central.
Rachmat mengungkapkan, pemerintah saat ini berupaya meningkatkan penjualan mobil listrik sebanyak tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2023 (mobil listrik) hanya terjual 10.000, saya kira 16.000. Ya, kita berharap kalau sampai 50.000, berarti kita bisa mencapai lebih dari tiga kali lipat,” jelas Kaimuddin.
Sementara itu, Moeldoko selaku Ketua Umum Persatuan Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengatakan pihaknya juga yakin lima puluh ribu mobil listrik akan terjual pada tahun ini.
“Mengapa kita berani memasang target seperti itu? Karena sebelum pemilu hanya ada satu merek. Lihat, sekarang hanya ada merek. Saya kira ini alasannya,” jelas Moeldoko dalam kesempatan yang sama.
Menurut Moeldoko, Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Percepatan Program Motor Listrik Berbasis Baterai dan peraturan lainnya menjadi bukti utama upaya pemerintah dalam mengadopsi ekosistem kelistrikan di Indonesia.
Adanya aturan ini sebenarnya menjadi bukti pemerintah bahwa EV berkembang pesat, pungkas Moeldoko.