Pemerintah Kaji Pinjaman Sangat Lunak untuk Bantu Mahasiswa

Jakarta, 18 Maret 2024 – Pemerintah merevisi program pinjaman lunak untuk membantu siswa berpenghasilan rendah yang tidak mampu memperoleh Kartu Kuliah Indonesia Pintar (KIP).

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Koordinator Pengembangan Mutu Pendidikan dan Standardisasi Keagamaan Departemen Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof. Warsito.

“Pemerintah sedang mengkaji program pinjaman untuk mendukung mahasiswa yang tidak mampu untuk kuliah di KIP universitas.” VIVA Edukasi melaporkan bahwa Warsito mengatakan pada Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bahwa “Pinjaman ini dirancang tanpa bunga dan menggunakan a mata uang mengambang untuk membuat pembayaran tidak terlalu memberatkan.”

Warsito menjelaskan, program pinjaman tersebut terinspirasi dari konsep kredit mikro dan filantropi. Pinjaman tersebut akan dibiayai dari dana bergulir dan sumbangan dari organisasi yang ingin mendukung pendidikan di Indonesia.

“Program pinjamannya ada dua. Pertama, mirip dengan cicilan kredit mikro dan memungkinkan mahasiswa meminjam uang dan membayarnya kembali secara bertahap setelah bekerja. Kedua, memberikan penghasilan bunga kepada mahasiswa. Melibatkan pihak ketiga seperti CSR dan filantropi untuk menyediakannya,” katanya.

Warsito berharap program ini berkontribusi dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi (APK-PT) Indonesia yang saat ini sebesar 39,37%, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia sebesar 40%.

“Melalui program ini, kami berharap APK-PT Indonesia akan mencapai 46 persen pada tahun 2045. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah mahasiswa putus sekolah dan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia,” dia berkata. .

Sementara itu, Studi Pembangunan Universitas Bonn Dr. Elsa Elmira mengatakan, berdasarkan kajian Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2015, biaya pendidikan sarjana di Indonesia bisa mencapai kurang lebih Rp 49 juta. Biaya-biaya ini belum termasuk biaya-biaya lain seperti ongkos angkut, transportasi, atau pembelian buku.

“Program beasiswa memang bermanfaat, namun jumlahnya terbatas dan tidak bisa diberikan kepada semua orang. Program pinjaman pendidikan merupakan salah satu solusi untuk lebih mengembangkan GER-PT di Indonesia. Dengan desain yang baik dan implementasi yang efektif, program ini akan membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mempercepat kemajuan negara,” kata Elsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *