Pemerintah Pastikan Mobil Hybrid Tidak Dapat Insentif karena Ini

JAKARTA, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak ada perubahan atau penambahan kebijakan baru di sektor otomotif Indonesia pada tahun ini. Artinya, tidak akan ada insentif untuk mobil hybrid pada tahun 2024.

Sebab, menurutnya, penjualan mobil dikatakan masih bagus dengan kebijakan keuangan seperti mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang berlaku saat ini. Selain itu, penjualan mobil hybrid lebih tinggi dibandingkan mobil listrik.

“Ini untuk mobil, undang-undangnya sudah keluar, tidak ada perubahan atau penambahan. Kalau kita lihat, penjualan mobil hybrid hampir dua kali lipat penjualan BEV,” cerita Airlangga kepada wartawan di Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024. Puncak.

Faktanya, produksi hybrid hub sudah dilakukan dengan mesin yang ada saat ini, lanjutnya beberapa waktu lalu.

Selain itu, ia mengatakan tujuan pemerintah saat ini adalah meningkatkan pembelian kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Penjualan kendaraan listrik juga meningkat pada Juli lalu karena adanya pameran GIIAS 2024.

Faktanya kita mendorong mobil listrik agar lebih cepat, tapi dari motor show kemarin, hasilnya cukup bagus untuk mendorong empat pembelian, ujarnya.

Situasi ini memastikan bahwa pemerintah tidak dapat memberikan insentif untuk kendaraan hibrida, seperti yang telah dicoba oleh asosiasi dan Kementerian Perindustrian Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Namun, tidak ada kebijakan yang benar-benar berubah.

“Kemarin kita tunggu, apakah ada kebijakan baru atau tidak, pasti ada masyarakat yang menunggu, tapi kebijakan dari pemerintah,” kata Airlangga.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mengirimkan 25.791 unit HEV baru dalam enam bulan pertama tahun ini. Jumlah ini naik 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 17.305 unit.

Berkat pencapaian tersebut, HEV menguasai 68 persen (37.731 unit) pasar kendaraan listrik Tanah Air. Namun pertumbuhannya tidak secepat BEV yang tumbuh 104 persen menjadi 11.940 unit year-on-year (yoy) pada Januari-Juni 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *