Pemilih Pemula, Pemilu 2024, dan Antisipasi Penyebaran Misinformasi

Makassar – Tular Nalar, sebuah program yang didedikasikan untuk kemajuan literasi digital dan pemikiran kritis, menyelenggarakan kursus serentak Sekolah Nasional dan Akademi Digital Senior di 16 wilayah pada 19-20 September 2023. 

Daerah tersebut antara lain Aceh, Medan, Bengkulu, Bandung, Purorejo, Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Kalimantan Utara, Banjarmasin, Makassar, Manado, Lombok Utara, Maluku, dan Jayapura. 

Program yang diprakarsai oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana ini bertujuan untuk memberdayakan pemilih pemula, pra-lansia, dan lanjut usia di Indonesia. 

Sistem pendidikan tradisional tidak cukup membekali siswa, terutama siswa baru, dengan keterampilan untuk menavigasi dunia digital secara efektif, terutama menjelang tahun politik 2024. 

Tular Nalar, sebagai program yang berakar kuat pada prinsip-prinsip demokrasi, hadir untuk memberikan solusi dan mengisi kekosongan melalui pendekatan pra-perbankan atau pendekatan sensitif, yang telah menjadi vaksin aktif untuk memperlambat penyebaran konten dan berita pemilu yang menipu. , wacana kebencian. dan misinformasi, yang penuh dengan isi yang berantakan, emosi yang berantakan, dan diri yang berantakan.

Di kota Makassar, acara dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 September 2023 di Convention Hall kampus FIP UNM dengan diikuti total 100 mahasiswa yang masih merupakan pemilih baru. Ada 10 orang fasilitator yang terlibat dalam kegiatan Sekolah Nasional Makassar.

Perwakilan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar (Discominfo) yaitu Humas Kota Makassar dan KIP Diskominfo, Isnaniyah Nurdin, SSOS, M.C. 

Dalam kesempatan tersebut, Isnania Noordin mengucapkan selamat kepada Sekolah Nasional Kota Makassar yang telah melaksanakan pelatihan literasi digital melalui logika. “Kami berharap program ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendidikan politik bagi anak-anak negara kita,” ujarnya.

Humarah, salah satu fasilitator Sekolah Nasional di Tular Nala, berharap para peserta yang mengikuti program Sekolah Nasional memahami seluruh materi yang diberikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Kami berharap mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini dapat menerapkannya dengan baik,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Presidium MAFINDO Septiaji Iko Nugroho mengatakan, dengan dukungan berkelanjutan dari Google.org, MAFINDO bangga dapat bermitra dengan Love Frankie, Think Policy, PERLUDEM, Ruangguru, pakar dan aktivis literasi lainnya untuk mengembangkan Tular. Program Nala di 38 provinsi. 

“Ini akan mendukung upaya kami sebelumnya untuk memberdayakan penerima manfaat, terutama pemilih pemula dan orang lanjut usia, dengan pemikiran kritis untuk mengenali dan melawan penipuan, disinformasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu.”

Matt Love, sutradara Love Frankie, juga menegaskan bahwa Indonesia saat ini berada pada tahap kritis dalam badai informasi digital. Tantangan penipuan dan disinformasi bukan sekadar gangguan sesaat, namun merupakan ujian terhadap ketahanan kolektif norma-norma dan demokrasi. Mengatasi krisis literasi digital menjadi lebih mendesak dibandingkan saat ini.

Bagi para pemilih pemula, yang berperan penting dalam membentuk masa depan bangsa, kemampuan untuk mengidentifikasi dan mencegah potensi misinformasi bukan hanya sebuah aset; Tapi suatu keharusan. “Bagi Love Frankie, kerjasama kami dengan MAFINDO dalam program Tular Nalar lebih dari sekedar kemitraan. Ini adalah upaya bersama untuk membekali para pemilih pemula ini dengan keterampilan pra-perbankan,” katanya. 

“Dan menjelang pemilu 2024, kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan lanskap digital kita, memastikan bahwa setiap warga negara, terutama pemilih pemula, dapat dengan percaya diri menavigasi lautan informasi dan mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan Indonesia. Matt Cinta menambahkan. 

Fiki Hardiansyah, kepala proyek Ruanguru di bidang sekolah, komunitas, dan penerbitan, mengatakan program Tular Nala berpotensi meningkatkan literasi digital generasi muda, memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk memerangi ancaman misinformasi yang semakin meningkat. 

“Dengan menggunakan platform teknologi Ruangguru, kami bertujuan tidak hanya membantu siswa memahami dan mengatasi kesalahpahaman, namun juga memberdayakan mereka untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain. Pendekatan berkolaborasi dengan Tular Nalar melalui kursus online di platform kami akan sangat efektif.” dia berkata. 

Sejumlah peserta program Sekolah Nasional di Tula Nalla mengaku merasakan manfaat dari program tersebut. Lintang Najecha S, siswa IPS Program Khusus 12 SMA Muhammadiyah berbagi pengalamannya selama mengikuti pilot course dan menyukai metode pelatihan yang menarik.

“Kami diajari tentang alur pemilu yang sering dijadikan kecurangan dan apa itu sistem demokrasi yang sebenarnya. Kami berharap Tular Nalar dapat lebih mengembangkan dan mendidik siswa lainnya karena acara ini menyenangkan,” ujarnya.

Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan Sekolah Nasional Tula Nalar Makassar, Yuli mengucapkan terima kasih karena diberikan wadah yang bermanfaat bagi siswa peserta pemilihan umum (Pemilu) untuk pertama kalinya. “Saya menemukan banyak hal bermanfaat dalam kegiatan ini,” ujarnya. Baca artikel edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *