Penampakan Batu yang Diganjal Malaikat Jibril di Pegunungan Thaif

VIVA Lifestyle – Berita dari Arab Saudi memang selalu menarik untuk dibaca. Selain itu, kisah-kisah ini menceritakan tentang Nabi Muhammad SAW dan keajaiban yang mengelilinginya.

Misalnya cerita tentang sebuah batu yang ditopang oleh malaikat Jibril, yang ingin digulingkan oleh Bani Tsargif, seperti penduduk Taif saat itu, dari puncak gunung menuju Nabi Muhammad SAW.

Ini lebih dari sekedar cerita, batu-batu yang disponsori masih terlihat sampai sekarang. Hal itu terungkap melalui video yang diunggah di akun Instagram @almanmulyana15.

Dalam video tersebut, pemilik akun memperlihatkan lokasi sebuah batu besar di puncak gunung. Untuk mencapai lokasi pengambilan gambar, fotografer harus melewati medan terjal dan angin kencang.

Penasaran, batu besar yang dihalangi Malaikat Jibril itu dilemparkan oleh anak-anak Chajef kepada Nabi Muhammad SAW saat berada di Taif, kata seorang perekam video pada Kamis, 14 Maret 2024.

Oleh karena itu, tempat ini menjadi saksi bisu perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan Islam, lanjutnya.

Setelah pendakian terjal, perekam video memperlihatkan sebuah batu. Nampak seperti batu yang tergantung di tebing, siap jatuh kapan saja. Namun, selama ribuan tahun, batu tersebut tetap melayang di langit.

“Ini adalah batu besar yang hendak dijatuhkan menimpa kepala Rasulullah yang saat itu letaknya di bawah Masjid Al Kuk,” ujarnya.

FYI, Masjid Al Kuk sendiri namanya Al-Mawqif (Berdiri). Rasulullah SAW diriwayatkan pernah berkunjung ke sini selama berada di Taif.

Saat itu Nabi sedang tidur sambil bersandar di lereng dengan sikunya. Karena kejadian tersebut maka masjid tersebut dinamakan Masjid Kuk yang artinya siku.

Taif sendiri merupakan tempat yang berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut yang dikunjungi Rasulullah SAW untuk menyebarkan ajaran Islam.​

Al-Qur’an Surat Az-Zukhruf ayat 31 juga menyebutkan perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju puncak.

Ayat ini menjelaskan tentang penistaan ​​terhadap Al-Quran dan Nabi yang dilakukan oleh masyarakat Taif. Mereka mengatakan mengapa Allah SWT tidak menurunkan Al-Quran kepada orang-orang kaya dan hebat.

Mereka konon melemparkan batu dan kotoran unta ke arah Nabi Muhammad hingga nabi Islam yang dihormati itu terluka parah.

Rasulullah SAW menyeka keringat dan darah sambil berdoa kepada Allah SWT. “Ya Allah, aku hanya mengeluh kepadamu tentang lemahnya kekuatanku, tidak berartinya usahaku, dan pendapat orang-orang yang meremehkanku. Engkau, ya Yang Maha Penyayang, adalah Tuhanku dan Tuhan orang-orang yang tertindas haruskah aku serahkan? Orang asing yang memperlakukanku dengan buruk, atau saudara jauh yang mengusirku?”

Tak lama kemudian, malaikat Jibril turun dan berkata: “Muhammad, Tuhanmu memberi salam kepadamu. Allah memerintahkan malaikat penjaga gunung untuk menaati segala perintahmu. Dia tidak akan melakukan apa pun tanpa perintahmu.”

Malaikat penjaga gunung berkata: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan aku untuk mengabdi padamu. Jika engkau berkenan, izinkan aku mendorong mereka turun dari gunung. Jika engkau berkenan, aku akan melempari mereka dengan batu. Jika engkau berkenan, aku akan mengguncang bumi.” “Di kaki mereka. “

Rasulullah SAW menjawab: “Saya datang kepada mereka pada hari Malaikat Gunung karena saya ingin salah satu keturunan mereka mengucapkan laa ilaaha illallaah (Tidak ada Tuhan selain Allah).”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *