BALI, Titik Kumpul – Setelah sukses menayangkan film bisu Samsara garapan Garin Nugroho yang sukses menyedot ribuan penonton, Indonesia Bartutur (Intur) 2024 kini menghadirkan konser arahan sutradara Erwin Guttawa. Konsep ‘Chrissy Live’.
Komposer dan musisi Erwin Gutava mengatakan, konser Krise live bukan sekadar menampilkan parade lagu. Namun, H ini Chrismanasya menyoroti kehidupan nyata Rahadi atau Krisye dalam momen visual.
“Kita tahu Krise adalah legenda musik dan tokoh musik Indonesia. Banyak lagu-lagunya yang menjadi hits dan masyarakat Indonesia jatuh cinta dengan lagu-lagunya. 17 Agustus 2024 di Bali, Said di Panggung Indonesia Bertutur 2024 pada Sabtu malam di Semenanjung Pulau Nusa Dua.
Erwin menjelaskan, konser live Chrissy akan menampilkan sebagian suara asli Chrissy serta gambar dan cuplikan Chrissy.
“Chrissy Live akan menampilkan cuplikan suara asli Chrissy dan konser, rekaman dan segala macam hal yang kami lakukan dalam pertunjukan konser,” jelasnya.
Erwin Guttawa mengatakan, konser live Chrissy kali ini sangat unik. Akan ada konser live oleh Chrissy, dengan live music oleh para musisi.
Jadi ide konser Chris live adalah, musiknya menjadi hidup, ujarnya.
Menampilkan 12 musisi, Chrissy Live Concert akan menampilkan 15 lagu hits Chrissy dalam bentuk medley dan full single. Selain itu, konser live tersebut akan menampilkan lagu-lagu Bali yang dinyanyikan oleh Chrissy.
“Karena lokasinya di Bali, saya dan Tim gali arsip Chris dan Chris menyanyikan lagu-lagu Bali. Ada konser 22 tahun lalu. Kemarin kami kerjakan bersama Mass Taba, dan mudah-mudahan bisa membawa perubahan. Ini juga Hari Kemerdekaan. , jadi ada konteks lirisnya,” jelas Ervin.
Menurutnya, ini bukan kali pertama Chrissy melakukan konser live di atas panggung. Meski demikian, Ervin tetap mengagumi kehebatan Chrissy. Menurutnya, penampilan Chrissy masih bisa membuat panas.
Untuk itu, Chrissy Live Concert merupakan bentuk penghormatan kepada Chrissy dan sarana untuk mengingatkan musisi-musisi muda akan kehebatannya melalui karya-karya musiknya yang digemari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Ahmed Mahendra, Direktur Jenderal Film, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, Indore adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini. Setiap karya yang dipamerkan dipilih dan memiliki pesan.
“Bukan sekedar parade penampilan, selalu ada pesannya. Terkadang repertoar Krisye saat menciptakan lagu tidak ada duanya,” kata Ahmed Mahendra.
Ahmed Mahendra mengatakan, eksplorasi arsip visual di Chrissy Live Concert penting untuk mengungkap masa lalu yang bisa diceritakan kembali di masa depan.
Indonesia Burtutur merupakan wadah kebangkitan seniman budaya generasi muda, mulai dari seniman masa lalu hingga pembawa estafet masa depan.
“Saat ini pelayanan kita sedang memberikan jembatan menuju kebangkitan, generasi muda harus menjadi subyek atau paling tidak pengagum. Jadi perkenalannya disajikan dengan indah,” jelas Ahmed Mahendra.