Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

TANGERANG, Titik Kumpul – Kanker dubur merupakan salah satu kanker yang menyerang saluran cerna bagian bawah dan kerap menimbulkan kekhawatiran di kalangan penderita, terutama potensi hilangnya fungsi anus. 

Gejala kanker rektum bervariasi dan mencakup perubahan buang air besar, darah pada tinja, nyeri atau rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas. Scroll untuk melihat informasi selengkapnya, yuk!

Penyebab kanker rektum tidak selalu jelas, namun beberapa faktor risiko antara lain riwayat keluarga, pola makan rendah serat, tinggi lemak, obesitas, kurang aktivitas fisik, serta merokok dan minum alkohol.

Perkembangan teknik pencitraan seperti MRI dan USG endorektal memungkinkan dokter memetakan secara tepat lokasi dan penyebaran tumor rektal, kata Dr Eko Priatno, Sp.B-KBD, spesialis bedah gastrointestinal di RS Bethsaida Gading Serpong. 

Teknik ini sangat membantu dalam menentukan apakah tumor melibatkan otot dasar panggul dan sfingter ani, yang berperan penting dalam fungsi anus. Dengan informasi yang lebih akurat yang diberikan melalui hasil pencitraan, tim medis dapat merencanakan operasi yang lebih tepat dan aman.

“Teknologi pencitraan modern menjadi kunci evaluasi dan pengobatan kanker rektal yang lebih baik. Hal ini memberi kita peluang untuk menjaga fungsi anus pasien dengan cara yang sebelumnya sulit dilakukan,” kata dr Eko dalam keterangannya yang dikutip Senin, 11 November. , 2024. . “

“Dengan teknik seperti reseksi intersphincteric, kita dapat mengangkat bagian rektum yang terkena kanker tanpa mempengaruhi fungsi anus pasien,” lanjutnya.

Salah satu metode yang kini banyak digunakan di Rumah Sakit Bethsaida adalah reseksi intersphincteric, yaitu teknik bedah canggih yang mengangkat bagian rektum yang terkena kanker tanpa mengangkat seluruh anus. 

Selama prosedur ini, bagian rektum yang terkena kanker diangkat secara hati-hati dan minimal invasif, sehingga sfingter anal tetap utuh, sehingga pasien dapat mempertahankan fungsi usus normal dan mengontrol pergerakan usus setelah operasi. Prosedur ini merupakan operasi pencernaan dan memerlukan ketelitian dan keahlian khusus.

“Klinik Pencernaan RS Beceda Gadin Serpong berkomitmen memberikan perawatan tercanggih dan komprehensif kepada pasien yang menderita kanker dubur dan gangguan pencernaan lainnya. Kami menekankan tidak hanya kesembuhan pasien kami tetapi juga kualitas hidup mereka setelah perawatan,” lanjut Dr. . Pitono, direktur RS Bethsaida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *