Titik Kumpul Life – Diketahui mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dengan persentase mencapai 84. Sedangkan 10,48 persen penduduknya beragama Kristen.
Sebagai rekan di Indonesia, ternyata ada pendeta eksentrik yang memiliki tato di tubuhnya, Brian Siwarta mengaku sangat bersyukur. Dia menyebutnya sebagai berkah kecil. Gulir ke bawah, oke?
“Saya kira sungguh sebuah anugerah bahwa umat Kristiani menjadi minoritas di negeri ini. Mengapa? Karena kita akan selalu ingat bahwa bukan hanya kita saja yang diam.
Anda juga melihat bahwa jika Anda melihat negara-negara di luar, maka negara-negara di luar tersebut penduduknya beragama Kristen. Namun hal ini tidak menjamin akan membuat negara menjadi lebih baik.
“Kami melihat di negara lain, agama Kristen bukan berarti lebih baik,” kata Brhan.
Brian juga menyinggung fakta bahwa sebagian pengikutnya meyakini umat Kristiani akan menjadi mayoritas masyarakat Indonesia. Namun Brian menegaskan, hal tersebut bukan jaminan akan lebih baik.
“Saya selalu berusaha untuk tidak menjadikan Kristen. Tapi kalau kita mau berpikir, ‘Saya ingin mengubah negara ini menjadi negara Kristen,’ Banyak negara di Kaukasus yang Kristen Romani. Nah? Apakah lebih baik dari kita?” lanjutan.
Brian mencontohkan dalam Kekristenan Kekristenan di Eropa. Namun sayang, masyarakat Eropa saat ini sudah menjadi atheis atau tidak percaya
“Mereka yang pemimpinnya Kristen. Eropa yang posnya Kristen. Dulu Kristen, sekarang ateis semua. Saya bilang, lumayan. Soalnya, ini bukan soal agama kita,” ujarnya.
Dia menambahkan: “Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengumpulkan 2.000 orang 2 tahun lalu dan berkata, ‘Orang-orang punya ide bagus, mari kita mulai agama baru.’ Dalam 2000 tahun ke depan, agama ini akan menjadi yang terbesar di dunia. Yang namanya Kristen tidak ada,” kata saya.