Tangerang – Pemerintah Indonesia terus menggalakkan pemberlakuan standar emisi Euro 4 sebagai langkah kunci untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara.
Euro 4 sendiri merupakan standar emisi yang ketat untuk mobil dengan membatasi jumlah polutan seperti karbon monoksida, sulfur hidrokarbon, dan partikel pada gas buang kendaraan.
Salah satu negara pendukung Indonesia menuju Euro 4 adalah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Kukuh Kumara, selaku Sekretaris Jenderal Gaikindo, mengatakan penerapan Euro-4 perlu membutuhkan kerja sama banyak pemangku kepentingan.
“Euro 4 melibatkan banyak pemangku kepentingan seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pertamina, kita tidak bisa melakukannya sendiri,” ujarnya di ICE BSD, Tangerang yang digelar Titik Kumpul Otomotif pada acara komunikasi bertema Piala Nasional. industri otomotif.
Ia juga mengatakan, produsen mobil juga harus mempersiapkan mobilnya untuk Euro 4.
“Tidak mudah untuk menuju ke sana (Euro 4), terus kenapa? Persiapan mobilnya butuh 3-4 tahun, itu saja. Mobil baru butuh 2 tahun, mobil lama butuh waktu lama,” Kukuh dikatakan.
Selain itu, Kukuh juga telah mengangkat peraturan pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 20/Setjen/Kum.1/3/2017 yang menyatakan bahwa semua kendaraan roda empat berbahan bakar bensin harus memenuhi emisi gas buang setara Euro 4.
Kukuh mengatakan, untuk itu bahan bakar alternatif harus tersedia tidak hanya di Jakarta, tapi juga di berbagai daerah.
“Kalau semua mobil berbahan bakar bensin Euro-4, bahan bakarnya harus ada di Indonesia dulu. Hal ini tidak bisa hanya dilakukan di Jakarta. Harusnya merata ke seluruh wilayah,” tutupnya.